Berita Buleleng
Antisipasi Kemarau, Reservoir Desa Padang Bulia di Buleleng Bali Dimaksimalkan
Antisipasi datangnya musim kemarau dan kesulitan air bersih, Reservoir Desa Padang Bulia di Buleleng Bali dimaksimalkan.
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Putu Kartika Viktriani
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Daerah Kabupaten Buleleng, Bali, saat ini diprediksi akan mengalami musim kemarau berkepanjangan.
Akibatnya beberapa desa yang diperkirakan kesulitan untuk mengakses air bersih, serta mengalami gangguan pelayanan.
Sebagai bentuk antisipasi, Perumda Air Minum Tirta Hita Buleleng akan memaksimalkan sumber air dari reservoir di Desa Padang Bulia hingga menyiapkan mobil tangki.
Dirut Perumda Air Minum Tirta Hita Buleleng Made Lestariana pada Senin 22 Mei 2023 mengatakan, akibat musim kemarau ini kapasitas produksi air yang semula dimiliki mencapai 858 liter per detik, diprediksi akan menurun 20 hingga 25 persen.
Hal ini dapat menyebabkan terjadinya gangguan pelayanan di pagi dan sore hari di beberapa wilayah Kota Singaraja, seperti Kelurahan Banyuning dan Jalan Jalak Putih.
Selain itu ada beberapa daerah yang tidak masuk dalam layanan Perumda Air Minum Tirta Hita Buleleng yang juga diprediksi akan kesulitan mengakses air bersih.
Seperti di Desa Julah, Tejakula, Pacung, serta di beberapa desa di Kecamatan Banjar bagian atas.
Meski tidak masuk dalam daerah layanan, pihaknya bersama BPBD Buleleng kata Lestariana, telah menyiapkan bantuan mobil tangki untuk menyuplai air bersih di desa tersebut.
Baca juga: Dewan Minta Pemkab Buleleng Jujur Soal Jalan Rusak, Akses Desa Bukti dan Tunjung Diperbaiki
Dikatakan Lestariana, untuk mengantisipasi terjadinya gangguan layanan saat musim kemarau, pihaknya akan manfaatkan reservoir yang baru saja dibangun di daerah Desa Padang Bulia Kecamatan Sukasada.
Pihaknya juga telah menganggarkan penggantian pipa transmisi dari semulanya berukuran tiga inch menjadi empat hingga enam inch, serta mengurangi suplai air di wilayah Lovina.
Sehingga kebutuhan air untuk pelanggan yang ada di wilayah Kota Singaraja dapat terpenuhi.
"Banyuning dan Jalan Jalak Putih itu padat penduduk, sementara penyebaran sumber airnya tidak merata. Debit airnya juga hanya 13,5 liter per detik sementara kebutuhannya 17 liter per detik. Kami akan maksimalkan reservoir di Padang Bulia untuk kebutuhan di kota," katanya. (rtu)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.