Sponsored Content
Peringati World Turtle Day, Bali Safari Lakukan Gerakan Bersih Pantai hingga Pelepasan Tukik
Peringati World Turtle Day, Bali Safari lakukan gerakan bersih Pantai hingga pelepasan tukik.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Putu Kartika Viktriani
TRIBUN-BALI.COM - Setiap tahun pada tanggal 23 Mei, ada hari khusus untuk merayakan hari penyu sedunia.
Hari peringatan ini memberikan kesempatan untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap ekosistem penyu.
Gerakan global ini menekankan pentingnya melestarikan habitat mereka yang unik dan keanekaragaman hayati yang luar biasa yang mereka dukung.
Dengan memperingati Hari Penyu Sedunia, kita dapat secara aktif berkontribusi pada konservasi ekosistem penyu dan memastikan kelangsungan hidup mereka dalam jangka panjang.
Melestarikan ekosistem penyu berarti juga melindungi habitat mereka.
Hal ini termasuk menjaga kualitas perairan, melestarikan pantai tempat penyu bertelur, melindungi lahan basah, dan mencegah deforestasi di habitat darat.
Dengan mempromosikan praktik pengelolaan lahan dan air yang berkelanjutan, kita dapat memastikan kelestarian habitat penyu yang kritis dan berbagai spesies yang bergantung padanya.
Bali Safari yang merupakan bagian dari PT. Taman Safari Indonesia, sebagai pelopor konservasi nomor 1 di Indonesia dengan konsisten di setiap tahunnya merayakan peringatan Hari Penyu Sedunia.
Pada kesempatan kali ini Bali Safari menggandeng Kelompok Konservasi Penyu Saba Asri, Gianyar, Bali.
Baca juga: Satu Tersangka DPO Polda Bali, Dua Tersangka Penyelundupan Penyu Hijau Diamankan Polres Jembrana
Gerakan peduli akan ekosistem penyu di Saba Ari ini di pelopori oleh I Made Kikik, ketua Saba Asri.
“Kami memulai ini sejak tahun 14 April 2014, kita betul-betul peduli dengan habitat penyu di Kawasan Saba Asri ini karena awalnya kasihan. Banyak penyu yang mati karena dimakan anjing. Selain itu, banyak pula penyu yang makan limbah plastik”, terang I Made Kikik.
Dengan semangat konservasi, keluarga besar Bali Safari mengawali acara pelepasan tukik dengan melakukan bersih-bersih sampah.
Kegiatan ini dilakukan langsung oleh jajaran staff Bali Safari juga turut mengundang Kepala Desa Saba, Bapak Ketut Redana, dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Kegiatan ini penting dilakukan.
Sebab, pantai adalah tempat dimana penyu akan bertelur dan menyimpan telur-telurnya.