KKB Papua

Panglima TNI Tak Segan Beri Hukuman Mati pada Prajurit yang Membelot ke KKB, Singgung Sumpah Setia

Tidak sungkan memberikan penghargaan bagi prajurit yang berprestasi dan tegas beri hukuman maksimal, bahkan hukuman mati bagi prajurit berkhianat.

Editor: Mei Yuniken
Kolase Dispenal
Panglima TNI Tak Segan Beri Hukuman Mati pada Prajurit yang Berkhianat, Singgung Sumpah Setia 

Megawati mengatakan jika dirinya masih menjadi komandan dalam hal ini sebagai presiden, dirinya akan menerjunkan beberapa batalion ke Papua.

"Saya lihat yang maju ke Papua ini, saya terus bilang kalau saya masih komandan, saya turunkan di sana berapa batalion," kata Megawati.

Penerjunan beberapa batalion ke Papua menurutnya bisa sebagai detterence, atau penggentaran.

Strategi ini dimaksudkan untuk mencegah musuh mengambil tindakan yang belum dimulai atau mencegah musuh melakukan sesuatu.

Baca juga: Teror KKB Yotam Bugiangge CS: Tunjukkan Eksistensi, Adu Gengsi dengan KKB Pimpinan Egianus Kogoya

"Kenapa, itu kan detterence, saya aja ngerti detterence," ungkapnya.

Pasalnya Megawati menyebut KKB Papua hanya memiliki sedikit anggota yang jumlahnya yang berbanding jauh dari jumlah pasukan TNI-Polri.

Menurut Megawati Soekarnoputri, batalion yang diterjunkan ke bumi Cenderawasih dapat menggelar pelatihan di wilayah aman.

Suara latihan yang keras tersebut bisa dijadikan perang psikologi terhadap kelompok bersenjata.

"Kalau menurut saya mungkin saya salah bisa dikoreksi, kalau sekian batalion ditaruh, itu kan bisa lihat lapangan, kedua, terus latihan di daerah yang aman tapi kan kedengeran bagi mereka. Itu apa namanya, perang psikologi jadi bukan hanya perang fisik saja," ungkap Megawati.

Megawati pun bercermin dari sikap patriot dan heroiknya Yos Soedarso dalam melakukan pertempuran laut di Perairan Aru saat pembebasan Irian Barat.

Kala itu Yos Soedarso dan pasukannya hanya mengawaki KRI Macan Tutul.

Sedangkan, pasukan Belanda menggunakan Kapal Induk Karel Doorman yang berukuran begitu besar hendak memasuki perairan.

Namun Yos Soedarso dan pasukannya dengan menggunakan KRI Macan Tutul yang berukuran jauh lebih kecil mampu menghadang kapal Karel Doorman.

"Makanya (kapal) Karel Doorman itu kan kalah bukan hanya kecil-kecil ini, tapi ini (hati)-nya. Dia kan mikir satu aja kayak gini berani menghalangi, lha kalau turun lebih banyak lagi dari pada tenggelam ya pulang aja, pulang lho (Kapal Karel Doorman)," jelas Megawati.

(*)

Artikel ini telah tayang di TribunJambi.com dengan judul Panglima TNI Siapkan Langkah Strategis Antisipasi Prajurit Berkhianat dan Membelot ke KKB Papua, 

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved