Berita Karangasem

Pemkab Akan Bentuk Kelompok Khusus Untuk Pantau Wisatawan Asing yang Kunjungi Karangasem Bali

Pemkab akan bentuk kelompok khusus untuk pantau wisatawan asing yang kunjungi, Karangasem, Bali.

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Putu Kartika Viktriani
Istimewa
Ilustrasi pendakian ke Gunung Agung - Pemkab akan bentuk kelompok khusus untuk pantau wisatawan asing yang kunjungi, Karangasem, Bali. 

AMLAPURA, TRIBUN-BALI.COM - Pemerintah Karangasem berencana mmbuat kelompok khusus untuk melakukan pemantauan terhadap wisatawan asing yang berkunjung ke tempat suci di Karangasem, Bali.

Seperti Pura Agung Besakih, Besakih, di Kecamatan Rendang, kemudian Pura Lempuyang, Purwayu di Kecamatan Abang, dan Gunung Agung.

Bupati Karangasem, I Gede Dana, mengatakan, pembentukn kelompok khusus untuk pantau wisatawan mancanegara (wisman) merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran (SE) yang dikeluarkaan oleh Gubernur Bali Nomor : 04 Thn. 2023 tentang tatanan baru untuk wisatawan mancanegara selama berada di Provinsi Bali.

"Kelompok khusus untuk memantau wisatawan mancanegara adalah tindaklanjut dari SE Gubernur Bali. Secara teknis akan dikerjakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kab. Karangasem bersama instansi lainnya," ungkap Gede Dana, Senin 5 Juni 2023 sore kemarin.

Ditambahkan, kebijakan dibentuk untuk mengantisipasi wisman nakal yang berperilaku di luar peraturan.

Tak menghargai benda - benda yang disucikan dan dikeramatkan sebagian besar masyarakat di Bali.

Apalagi beberapa bulan terakhir beredar beberapa video serta foto di luar norma yang di perankan oleh turis mancanegara.

Seperti contoh, kasus bule yang  memperlihatkan tindakan tidak senonoh saat mendaki ke Gunung Agung serta viral di media sosial (medsos).

Aksi ini mendapatkan kecaman dari beberapa pelaku pariwisata.

Baca juga: Banyak WNA Berulah dan Kasus Kriminalitas, Kapolres Badung Pantau Situasi di Petitenget, Kuta Utara

Mengingat aksi ini dilakukan diatas Gunung Agung yang sangat disakralkan  warga di Prov. Bali.

Tidak hanya itu, tiga wisatawan mancanegara asal eropa sempat berpose tak pantas dan menari disekitar Pura Pengubengan, Desa Besakih, Kecamatan Rendang.

Ketiga bule tersebut mengelar guru piduka dan pemerastista.

Permohonan  maaf secara niskala di area Pura Pengubengan.

Didampingi petugas imigrasi.

Aksi nyeleneh wisatawan mancanegara juga sempat terjadi di Jalan Raya Shang Hyangambu, Kecamatan Karangasem, Bali.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved