Berita Bali

Wacana VOA Naik, BTB Sarankan Lihat Kondisi Bali Terlebih Dahulu

Wacana VOA naik, Bali Tourism Board atau BTB sarankan lihat kondisi Bali terlebih dahulu.

|
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Putu Kartika Viktriani
Dok. Tribun Bali
Ketua Bali Tourism Board (BTB), Ida Bagus Agung Partha Adnyana - Wacana VOA naik, Bali Tourism Board atau BTB sarankan lihat kondisi Bali terlebih dahulu. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Wacana kebijakan kenaikan tarif Visa on arrival (VOA) kembali direncanakan.

Lantas bagaimana respon dari pelaku pariwisata khususnya di Bali menanggapi hal ini? Ketika dikonfirmasi, Ketua Bali Tourism Board (BTB), Ida Bagus Agung Partha Adnyana pada, Rabu 7 Juni 2023 mengatakan belum mendapatkan informasi mengenai kenaikan tersebut. 

“Saya belum tahu. Intinya dalam situasi begini menuju wisatawan yang berkualitas ya harus dibicarakan dengan industri. Wacana kenaikan tarif VOA agar industri juga dilibatkan. Jangan sepihak karena kita melihat dari segala aspek, misalnya persaingan dengan destinasi lain. Kalau ada kenaikan diharapkan industri dilibatkan untuk berdiskusi untuk berapa besarnya dan seperti apa,” jelasnya. 

Sementara untuk VOA di negara lain ada yang menerapkan sistem free VOA dan ada yang menerapkan tarif VOA lebih mahal dari Bali

Gus Agung pun mengatakan, saat ini bagaimana memposisikan Bali apakah sudah layak ? Apa belum layak kah ? Atau memang harga visa harus diturunkan kah?. Melihat kenyataan tersebut, jika industri ditanya pastinya industri meminta agar VOA dihapuskan agar sebanyak-banyak wisatawan datang. 

“Hanya saja yang datang itu orang yang tidak berkualitas. Intinya kita harus berbicaranya komprehensif segala aspek kita harus pikirkan. Kalau bisa VOA dihapuskan agar kita bisa bersaing. Sebenarnya angka segitu tidak besar US$35 tidak besar terutama untuk market Eropa, tidak akan berasa tapi buat negara kan lumayan ada pemasukan. Tidak akan terlalu menambah jika VOA dihapuskan seandainya. Kalau ditambah pun harus dibicarakan dengan industri,” imbuhnya. 

Baca juga: Muncul Dugaan WNA Sengaja Buat Ulah Agar Bisa Dideportasi Gratis, Ini Tanggapan BTB

Ia pun menekankan jika terdapat wacana kenaikan mohon industri dilibatkan agar dapat melihat dari segala aspek. Karena semua pihak harus melihat posisi Bali seperti apa dan jika dibandingkan dengan Phuket, Thailand misalnya apakah Bali sudah bisa bersaing. Ia pun menyamakan kenaikan VOA ini dengan membuka warung dimana kita harus mengetahui bagaimana kompetitor dari warung kita seperti apa. 

“Harus kita pahami sebagai orang bisnis. Jangan sampai naik lalu besoknya diturunin lagi karena tamunya sepi. Jangan sampai seperti itu sama seperti itu analoginya. Harus semua by data dan harus ada alasan yang kuat apakah itu dinaikan atau diturunkan harus ada alasan yang kuat. Tidak hanya sekedar menaikan karena kita memerlukan uang,” paparnya. 

Sedangkan, menurutnya fasilitas di Bali juga belum memadai. Mulai dari kemacetan, jalanan masih rusak, hingga banyaknya sampah bertebaran.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved