Human Interest Story
Kisah Putu Wisnawa dan Dewa Oka, Buat Sambal Babi Kaleng, Dikirim Sampai ke Sulawesi dan Papua
kreasi baru berupa sambal kaleng dengan daging babi, sambal Bawiku sudah mulai dipasarkan sejak 8 Juni 2023 lalu.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Selama ini kita mengenal sambal kemasan kaleng untuk cumi, ayam, maupun udang.
Kini dua semeton Bali membuat varian lain, yakni sambal babi.
Dua orang itu adalah Anak Agung Putu Wisnawa (32) bersama I Dewa Gede Oka Purnama Cahyadi (32).
Mereka membuat kreasi baru berupa sambal kaleng dengan daging babi.
Baca juga: Kisah Komunitas Transpuan Hingga LSL Tekan Penyebaran HIV/AIDS di Bali, Arya: Kami Lakukan Pendataan
Produk tersebut dinamai Sambal Bawiku dan sudah mulai dipasarkan sejak 8 Juni 2023 lalu.
Selama empat hari pemasaran, sambal babi kaleng ini pun sudah dikirim sampai ke Sulawesi.
“Dua hari kami gelar launching, respons masyarakat Bali sangat luar biasa. Banyak yang datang ke sini, mencicipi, lalu membeli. Sudah laku 100 kaleng sampai saat ini,” kata I Dewa Gede Oka Purnama Cahyadi saat diwawancarai di tempat produksinya di Jalan Sedap Malam, Kesiman, Denpasar, Bali, Minggu 11 Juni 2023 siang.
Dalam produksi pertamanya ini, pihaknya membuat empat varian sambal dengan daging babi.
Empat varian tersebut yakni sambal bawang, sambal suna cekuh, sambal emba, dan sambal kecombrang.
Sambal Bawiku ini sekilas mirip seperti sambal daging babi pada umumnya, dengan potongan babi berbentuk balok atau kubus lalu diisi dengan sambal.
Kemudian daging babi yang sudah dibaluri sambal sesuai varian, dimasukkan ke dalam kemasan kaleng.
Bagian babi yang digunakan berupa samsam, dan daging babi.
Dewa Oka menyebutkan, sambal babi dalam kaleng merupakan produk pertama di Indonesia dan bahkan di Asia Tenggara.
Awal mula pembuatan produk ini yakni untuk memberikan kepraktisan bagi masyarakat Indonesia pecinta daging babi.
“Kami belajar dari produk sambal yang sudah ada, kemudian kami padukan dengan daging babi dari varian sambal seperti sambal emba. Ini kan khas Bali,” katanya.
Dengan kemasan kaleng, sambal ini bertahan hingga satu bulan dan jika di dalam mesin pendingan bisa bertahan tiga bulan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.