Berita Nasional

Ganjar Pranowo Buka Kelas Jarak Jauh Untuk Siswa di Area Blank Spot

Salah satunya adalah pemanfaatan kelas jarak jauh di area blank spot, wilayah kecamatan di Jateng yang belum memiliki SMA atau SMK negeri.

Istimewa
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, melakukan sejumlah optimalisasi untuk menambah 220 rombongan belajar (rombel) yang setara dengan 7.920 kursi pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA/SMK negeri Jawa Tengah 2023. Salah satunya adalah pemanfaatan kelas jarak jauh di area blank spot, wilayah kecamatan di Jateng yang belum memiliki SMA atau SMK negeri. 

TRIBUN-BALI.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, melakukan sejumlah optimalisasi untuk menambah 220 rombongan belajar (rombel) yang setara dengan 7.920 kursi pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA/SMK negeri Jawa Tengah 2023.

Salah satunya adalah pemanfaatan kelas jarak jauh di area blank spot, wilayah kecamatan di Jateng yang belum memiliki SMA atau SMK negeri.

"Kelas jarak jauh adalah metode pembelajaran tatap muka. Yang membedakan dari sekolah reguler adalah pengaturan waktu kegiatan belajar mengajar (KBM) yang lebih fleksibel.

Menyesuaikan dengan kondisi peserta didik," jelas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah, Uswatun Hasanah, Kamis (15/6/2023).

Disdikbud Jateng, akan membuka kelas jarak jauh dan kelas virtual guna memfasilitasi calon peserta didik baru, yang domisilinya masuk area blank spot, atau tidak memiliki fasilitas SMA negeri dalam PPDB 2023.

Sasaran program ini, lanjut Uswatun, adalah anak-anak lulusan SMP di area blank spot yang gagal diterima dalam PPDB reguler akibat terkena aturan zonasi.

Baca juga: Mengaku Penyalur PMI di Turki, Sariani Tipu Lima Warga Tejakula Buleleng 

Baca juga: Hisom Nekat Mencuri Ponsel Warga yang Berduka di Buleleng Bali

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, melakukan sejumlah optimalisasi untuk menambah 220 rombongan belajar (rombel) yang setara dengan 7.920 kursi pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA/SMK negeri Jawa Tengah 2023.

Salah satunya adalah pemanfaatan kelas jarak jauh di area blank spot, wilayah kecamatan di Jateng yang belum memiliki SMA atau SMK negeri.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, melakukan sejumlah optimalisasi untuk menambah 220 rombongan belajar (rombel) yang setara dengan 7.920 kursi pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA/SMK negeri Jawa Tengah 2023. Salah satunya adalah pemanfaatan kelas jarak jauh di area blank spot, wilayah kecamatan di Jateng yang belum memiliki SMA atau SMK negeri. (Istimewa)

"Ada kelompok anak yang tidak melanjutkan sekolah, bukan semata karena faktor ekonomi. Jarak sekolah yang terlalu jauh dari rumah, juga menjadi salah satu faktor yang memengaruhi. Kelas jarak jauh dirancang untuk mengantisipasi hal itu," lanjutnya.

Uswatun menjelaskan, secara teknis, Disdikbud Jateng memetakan jumlah lulusan SMP di wilayah blank spot yang ada di data pokok pendidikan (Dapodik) Kemendikbud RI.

Bila ditemukan angka putus sekolah yang cukup banyak, maka pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah desa setempat untuk menyelenggarakan kelas jarak jauh.

"Pemerintah desa bertugas melakukan sosialisasi, kami yang menyiapkan tenaga pendidik atau gurunya," papar Uswatun.

Lebih jauh, Disdikbud Jateng nantinya bakal menawarkan kuota sebesar 30 kelas jauh dan 20 kelas virtual dengan jumlah peserta 36 anak tiap kelas.

Untuk pemilihan sekolahnya bagi area blank spot, akan ikut pada induk sekolah terdekat dari masing-masing kecamatan.

Sedang untuk tempat pelaksanaan KBM memanfaatkan balai desa, atau bekas gedung sekolah dasar atau sekolah menengah pertama yang kosong karena kebijakan pengelompokan ulang.

"Selain gratis dan jam belajar yang lebih fleksibel, para peserta Kelas Jarak Jauh saat lulus juga menerima ijazah SMA negeri sesuai dengan afiliasi kelas mereka," tandas Uswatun.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, melakukan sejumlah optimalisasi untuk menambah 220 rombongan belajar (rombel) yang setara dengan 7.920 kursi pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA/SMK negeri Jawa Tengah 2023.

Salah satunya adalah pemanfaatan kelas jarak jauh di area blank spot, wilayah kecamatan di Jateng yang belum memiliki SMA atau SMK negeri.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, melakukan sejumlah optimalisasi untuk menambah 220 rombongan belajar (rombel) yang setara dengan 7.920 kursi pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA/SMK negeri Jawa Tengah 2023. Salah satunya adalah pemanfaatan kelas jarak jauh di area blank spot, wilayah kecamatan di Jateng yang belum memiliki SMA atau SMK negeri. (Istimewa)

Program kelas jarak jauh yang dimulai tahun 2020, oleh Disdikbud Jateng juga dijadikan embrio sebagai dasar pendirian sekolah reguler.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved