Pemilu 2024
Baliho Kader Gerindra di Klungkung Diduga Sengaja Dirusak
Politik di Kabupaten Klungkung menghangat. Aksi merobek baliho bacaleg mulai muncul di Klungkung.
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, KLUNGKUNG - Politik di Kabupaten Klungkung menghangat. Aksi merobek baliho bacaleg mulai muncul di Klungkung.
Kali ini dialami Bacaleg Partai Gerindra, Gusti Ngurah Suprabu yang fotonya di baliho diduga dirobek oleh orang tidak dikenal.
Baliho tersebut dipasang di Jalan Raya Banda, tepatnya di depan kuburan Desa Adat Umasalakan, Desa Takmung, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung.
Baca juga: TOK! Pemilu 2024 Gunakan Sistem Proporsional Terbuka, Pengamat: Peluang Partai Kecil Dapat Kursi
Baliho itu berukuran 3 x 2 meter berisi tiga foto, di bagian atas terdapat foto Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, foto Ketua DPD Partai Gerindra Bali Made Muliawan Arya alias De Gajah.
Serta pada bagian bawah terdapat foto Bacaleg DPRD Bali Ketut Mandia dan Bacaleg DPRD Klungkung Gusti Ngurah Suprabu.
Namun hanya foto Gusti Ngurah Suprabu yang dalam keadaan robek. Indikasi baliho itu sengaja dirusak, karena robekan itu tepat pada bagian dari foto Gusti Ngurah Suprabu. Baliho itu hingga Kamis (15/6) masih terpasang.
Baca juga: MK Resmi Tolak Gugatan UU No 7 Tahun 2017, Sistem Pemilu Tetap Proposional Terbuka
Gusti Ngurah Suprabu mengatakan, oknum yang melakukan pengerusakan terhadap baliho miliknya tidak menghormati demokrasi.
Dirinya dan tim Ketut Mandia sedang melakukan penelusuran, untuk mengetahui siapa yang melakukan pengerusakan terhadap baliho tersebut.
"Foto tiang (saya) yang dirobek. Mudah-mudahan ada CCTV yang mengarah ke arah baliho,” kata Gusti Ngurah Suprabu.
Baca juga: KPU Gianyar Tetapkan Daftar Pemilih Pemilu 2024 Sebanyak 390.852 Jiwa
Sekretaris DPC Partai Gerindra Kabupaten Klungkung I Nengah Mudiana menegaskan, keberadaan baliho parpol karena dilindungi undang-undang.
Menurutnya aksi perobekan baliho ini tidak bisa dipandang sebelah mata, karena sudah mencederai demokrasi.
Seharusnya tidak boleh ada sentimen dalam berpolitik, apalagi situasi politik di Klungkung selama ini sudah sangat kondusif.
Baca juga: Jumpa Ketua MK Anwar Usman Sehari Sebelum Putusan Sistem Pemilu 2024, Ini Penjelasan Jokowi
"Apakah ini sentimen antar parpol atau sentimen konstituen. Perlu kehadiran aparat keamanan untuk mengungkap ini, menemukan pelakunya dan menindaknya sesuai ketentuan hukum agar ada efek jera,” kata Mudiana.
Mudiana mengatakan, pihaknya akan membahas masalah ini secara internal. Sekaligus mengimbau kader Gerindra tidak tetap kondusif dan terpancing oleh ulah provokator yang tidak bertanggung jawab. (*)
Berita lainnya di Robek Baliho
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.