Music Zone
Music Zone: Menuju Album Penuh, Ketika Petir Menyambar Rilis ‘Bukan Pemenang Biasa’
Ketika Petir Menyambar (KPM) merilis single, berkisah masalah klise, di mana hampir sebagian band mengalaminya.
Penulis: Putu Candra | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kuartet heavy rock asal Denpasar, Ketika Petir Menyambar (KPM) melepas single berjudul "Bukan Pemenang Biasa".
Single yang dirilis via platform musik digital, Kamis 15 Juni 2023 ini akan menjadi jembatan bagi band yang diawaki Yudi Sahaputra (vokal, gitar), Ary Parama (gitar), Dharma Yasa (bass) dan Okta Elpasatvira (drum) menuju album penuh.
“Lagu Bukan Pemenang Biasa merupakan salah satu sekuel kami menuju album penuh," terang Yudi.
Secara tema, lagu ini mengangkat pengalaman ‘Ketika Petir Menyambar’.
Baca juga: Music Zone: Hadirkan DNA Musik Dance Pop, Alien Child Rilis Single Album Rocket
Berkisah masalah klise, di mana hampir sebagian band mengalaminya.
Awal membentuk band, mencari karakter musik, meracik formulasi.
"Memang menguras waktu, namun dari problema yang kami jalani lahirlah lagu ini sebagai dasar tema yang dipilih. Iringan lagu ini semacam penyemangat, lantunan lirik nan ringan dibalut dengan riff berat khas KPM, menghentakan hari-hari sederhana menjadi lebih bergelora," ungkap Yudi.
Tata suara yang dihasilkan, kata Yudi, penuh distorsi yang menjadi ciri khas dari Ketika Petir Menyambar.
Permainan bass yang dihasilkan dipadu hentakan double pedal bass drum menjadi suatu kesatuan harmonisasi yang pas.
Bagi Ketika Petir Menyambar, tidak butuh improvisasi berlebihan untuk menciptakan riff catchy.
Menciptakan sesuatu yang sederhana, lagu bertempo santai agar para pendengar bisa berdendang dengan gembira.
"Pembuatan lagu ini terbilang cukup singkat. Tidak banyak menggunakan penggabungan instrumen lain. Lebih menitikberatkan pada perpaduan dua buah amplifire agar menciptakan perpaduan suara crunchy dan overdrive yang lebih tebal. Sound bass yang tidak terlalu menitikberatkan pada drive basah, dengan drive secukupnya agar padu dengan ritme bass drum yang dominan," urai Yudi.
Mengikuti jejak karakter band rock era 90'an, musik yang dihasilkan Ketika Petir Menyambar memberikan sentuhan modern yang khas.
Penggabungan karakter beda era tersebut membuat alunan distorsi yang sangat berat dengan melalui proses rekam yang cukup lama menuai hasil yang baru di skena musik rock.
Perbedaan yang sangat signifikan tentunya dalam proses kreatif yang dilalui, hingga saat ini formula yang mereka racik dirasa cukup sempurna.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.