Breaking News

Berita Bangli

Kekeringan 126 Hektare Dampak 3 Bendungan Rusak, Urgensi Perbaikan Jaringan Irigasi Sawah di Bangli

Lahan sawah seluas 126 hektare di Bangli kini kekeringan. Bangunan utama bendungan mengalami kerusakan.

ist
Rusak - kondisi bendung Tunggak Alas yang mengalami kerusakan. 

TRIBUN-BALI.COM  - Lahan sawah seluas 126 hektare di Bangli kini kekeringan. Bangunan utama bendungan mengalami kerusakan.

Bahkan kerusakan bangunan utama bendungan tersebut terjadi di tiga lokasi.

Tiga titik kerusakan terjadi di Bendung Tungak Alas, Banjar Tegal Bebalang, Bangli. Kemudian di Bendung Yeh Badung, Kelurahan Bebalang, Bangli. Selanjutnya di Bendung Tingkad Batu, Desa Jehem, Kecamatan Tembuku.

Baca juga: Menteri PUPR RI Siapkan DIPA Rp 14,6 Triliun Untuk 573 Ruas Jalan Rusak di Indonesia

Baca juga: NasDem Gali Program Dayu Candrawati ke Senayan, Dorong Perempuan & Anak Muda Jadi Penggerak Ekonomi

Ilustrasi kekeringan - Lahan sawah seluas 126 hektare di Bangli kini kekeringan. Bangunan utama bendungan mengalami kerusakan.

Bahkan kerusakan bangunan utama bendungan tersebut terjadi di tiga lokasi.


Tiga titik kerusakan terjadi di Bendung Tungak Alas, Banjar Tegal Bebalang, Bangli. Kemudian di Bendung Yeh Badung, Kelurahan Bebalang, Bangli. Selanjutnya di Bendung Tingkad Batu, Desa Jehem, Kecamatan Tembuku.
Ilustrasi kekeringan - Lahan sawah seluas 126 hektare di Bangli kini kekeringan. Bangunan utama bendungan mengalami kerusakan. Bahkan kerusakan bangunan utama bendungan tersebut terjadi di tiga lokasi. Tiga titik kerusakan terjadi di Bendung Tungak Alas, Banjar Tegal Bebalang, Bangli. Kemudian di Bendung Yeh Badung, Kelurahan Bebalang, Bangli. Selanjutnya di Bendung Tingkad Batu, Desa Jehem, Kecamatan Tembuku. (Tribun Bali)

"Yang paling luas di Bendung Tunggak Alas yang cakupannya mencapai 78 hektare. Bendung Yeh Badung cakupannya 20 hektare dan Bendung Tingkad Batu 28 hektare," ungkap Fungsional Teknik Bidang Irigasi Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum Bangli, Ida Bagus Adnyana, Minggu (18/6).

Kekeringan membuat sebagian besar petani beralih tanam palawija. Selain bangunan utama bendungan, kerusakan juga terjadi di jaringan irigasi. Kata Adnyana, dari 143 total panjang bentangan jaringan irigasi di Bangli, hampir sebagian dalam kondisi rusak.

"Kerusakan jaringan karena faktor usia jaringan yang sudah tua dan masih banyak jaringan tradisional. Selain itu juga disebabkan hama kepiting yang sering melubangi saluran irigasi. Ini mengakibatkan air menjadi terbuang," sebutnya.

Terhadap kerusakan bendungan, pihaknya telah berupaya mengusulkan perbaikan kepada Pemerintah Pusat agar mendapat pendanaan melalui Dana Alokasi Khusus (DAK). Hanya saja pada tahun ini Bangli tidak masuk dalam lokasi prioritas sehingga perbaikan belum bisa dilakukan.

"Satu-satunya solusi perbaikan tiga bendung itu hanya lewat APBD. Namun tahun ini masih ada hal lain yang lebih prioritas untuk didanai APBD. Kami tetap berupaya mengusulkan setiap tahun, mudah-mudahan tahun depan ada anggaran untuk itu. Termasuk juga perbaikan jaringan irigasinya," harap dia. (mer)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved