Berita Jembrana
16.974 Ekor Sapi Jembrana Sudah Ear Tag, Syarat Dikirim Keluar Bali
Program Ear Tag ini adalah sebuah tanda bahwa hewan kaki empat tersebut sudah divaksin, sudah terdata secara sistematis
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Belasan ribu ekor sapi di Jembrana sudah diberikan tanda identitas atau ear tag.
Program Ear Tag ini adalah sebuah tanda bahwa hewan kaki empat tersebut sudah divaksin, sudah terdata secara sistematis serta sebagai salah satu syarat ternak sapi bisa diperdagangkan antar pulau atau dikirim keluar Bali.
Di Jembrana, jumlah sapi yang sudah terpasang tanda pada telinga ini mencapai setengah dari total populasi yang ada.
Menurut data yang diperoleh, jumlah sapi yang sudah dipasang ear tag sebanyak 16.974 ekor dari total populasi sapi di Jembrana, Bali, sebanyak 32.253 ekor.
Baca juga: WHO Cabut Status Darurat Covid-19, Menko PMK: Indonesia Secara De Facto Sudah Endemi
Artinya, jumlah ternak sapi yang sudah dipasang tanda identitas tersebut melebih 50 persen dari total populasi.
Dan saat ini, program pemasangan ear tag ini masih tetap berjalan.
"Di Jembrana sudah setengah lebih dari populasi yang ada (ear tag)," kata Kepala Bidang Peternakan, Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, I Gede Putu Kasthama saat dikonfirmasi.
Dia menjelaskan, banyak manfaat penting ketika ternak sapi sudah terpasang ear tag.
Diantaranya menandakaan bahwa ternak tersebut sudah mendapat layanan vaksinasi PMK yang merupakan salah satu syarat diperdagangkan antarpulau.
Artinya, ear tag ini berfungsi sebagai syarat untuk masuk pasar.
Selain itu, ear tag ini juga merupakan suatu program pendataan ternak sapi yang ada.
Sebab, saat prosesnya sapi tersebut didata baik jenis kelamin, usia, asal, siapa pemiliknya serta jejak kesehatan hewannya seperti apa.
Artinya ada barcode unik dalam ear tag yang telah dipasang.
"Intinya nanti lebih mudah mengidentifikasi identitas ternak sapi tersebut. Termasuk juga untuk mengidentifikasi ketika ada kehilangan. Dan arahnya nanti juga bakal dibuatkan identitas (KTP) ternak," jelas Gede Kasthama.
Dia mengakui, target pemberian tanda identitas ini kemungkinan selesai tahun ini.
Dan saat ini prosesnya masih terus berjalan dan dilakukan tim lapangan.
"Saat ini masih terus bergerak. Semoga tahun ini bisa tuntas," tandasnya.
Kumpulan Artikel Bali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.