Berita Jembrana

Anjing Peliharaan di Jembrana Bali Tiba-tiba Serang Ternak Lain, Pemilik Pilih Laporkan Ke Petugas

Anjing peliharaan di Jembrana Bali tiba-tiba serang ternak lain, pemilik pilih laporkan ke petugas.

Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Putu Kartika Viktriani
Istimewa
Petugas lapangan saat melakukan penanganan hewan penular rabies (HPR) di wilayah Desa Pohsanten, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Senin 19 Juni 2023 malam. 

NEGARA, TRIBUN-BALI.COM - Warga Desa Pohsanten, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Bali, diresahkan dengan gelagat seekor anjing peliharaannya yang bertingkah aneh sejak Senin 19 Juni 2023 kemarin.

Hewan kaki empat tersebut justru menyerang peliharaan lain secara tiba-tiba.

Sehingga, setelah koordinasi dengan instansi terkait, akhirnya anjing tersebut dieliminasi untuk mencegah hal yang tak diinginkan, seperti menyerang manusia.

Menurut data yang diperoleh dari Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, dalam kurun waktu enam bulan terakhir, kasus anjing rabies di gumi makepung ini tercatat sudah sebanyak 46 ekor.

Rinciannya, di Kecamatan Negara 12 kasus, Kecamatan Melaya dan Mendoyo masing-masing 10 kasus, Kecamatan Jembrana dan Pekutatan tercatat ada 7 kasus.

Jumlah tersebut tersebar di lima kecamatan yang ada.

Kasus paling tinggi tercatat di wilayah Kecamatan Negara.

"Anjing tersebut berperilaku aneh sejak hari Minggu kemarin (dua hari lalu). Beberapa ternak saya seperti kucing dan ayam diserang," kata warga yang merupakan pemilik anjing tersebut, Ni Putu Partini (28), Selasa 20 Juni 2023.

Baca juga: Anjing Liar Ngamuk, Gigit 14 Orang di Batur Selatan Kintamani Bangli Bali

Selain menyerang peliharaan lain, kata dia, juga sempat mengejar dan hendak menyerang warga lainnya yang sedang mengendarai kendaraan roda dua.

Beruntungnya, tidak sampai menggigit warga hanya menggigit ban belakang sepeda motor.

"Karena sudah tidak terkontrol, kami laporkan ke kelian kami. Dan kemarin sudah ditindaklanjuti oleh pihak terkait," ungkapnya.

Menurutnya, anjing tersebut memang tidak pernah keluar rumah sehingga pemilik sempat mengaku kebingungan.

Namun begitu, di sekitaran kawasan rumahnya memang terdapat banyak anjing liar.

"Anjing tersebut sudah tiga tahun saya pelihara. Tapi memang belum dapat vaksin rabies," tuturnya. 

Terpisah, Kepala Bidang Keswan-Kesmavet, Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, I Wayan Widarsa mengakui anjing yang menunjukkan perilaku aneh tersebut telah dilakukan eliminasi.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved