Berita Bangli
Anjing Liar Ngamuk, Gigit 14 Orang di Batur Selatan Kintamani Bangli Bali
Anjing liar tiba-tiba mengamuk dan mengigit 14 orang di Batur Selatan, Kintamani, Bangli, Bali.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Putu Kartika Viktriani
TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Seekor anjing liar tiba-tiba ngamuk, dan menggigit warga di wilayah Desa Batur Selatan, Kintamani, Bangli, Bali.
Total ada 14 warga yang menjadi korban gigitan, mulai dari anak-anak, dewasa hingga lansia.
Camat Kintamani, Ketut Erry Soena Putra saat dikonfirmasi menyebut anjing itu tidak diketahui siapa pemiliknya.
Namun dari yang dia ketahui, anjing berbulu putih itu tiba-tiba ngamuk dan menggigit warga saat melintas di gang masuk dari jalan utama.
"Peristiwa itu terjadi pada Minggu (18 Juni 2023) sekitar pukul 21.00 wita dan berlanjut pada Senin (19 Juni 2023) pagi dengan ciri yang sama. Awalnya anjing itu ada di gang dekat jalan utama. Dia menggigit siapapun yang melintas. Selanjutnya dia juga menggigit ke rumah-rumah warga," ungkapnya Senin (19 Juni 2023).
Setidaknya ada 14 warga yang menjadi korban, yang kebanyakan merupakan orang dewasa serta lansia.
Adapula satu korban yang merupakan anak-anak berusia 3,5 tahun.
"Dia (anak-anak) digigit di bagian betis sebelah kiri. Secara umum kebanyakan lokasi gigitannya di kaki. Ada satu orang yang luka gigitannya di tangan, itu karena habis gigit di kaki, korban terjatuh. Anjing itu sempat menyerang lagi dan mau menggigit di bagian kepala. Namun ditangkis oleh korban. Sehingga lukanya ada di dua bagian," jelasnya.
Baca juga: Kenali Gejala Awal Rabies yang Mirip dengan Flu Serta Penyembuhan Virus Rabies
Para korban gigitan anjing selanjutnya dilarikan ke Puskesmas Kintamani I, untuk mendapatkan perawatan medis dan suntikan Vaksin Anti Rabies (VAR).
Sedangkan warga yang lain berupaya mencari keberadaan anjing tersebut, serta menghubungi pihak Dinas terkait lantaran dinilai meresahkan.
"Hari ini dinas sudah turun untuk mengambil sampel otak anjing, serta melakukan vaksinasi ke anjing-anjing lainnya. Sedangkan untuk hasil sampel otak kami masih menunggu. Karena uji labnya di Denpasar," imbuh Camat asal Desa Kedisan, Kecamatan Kintamani ini.
Dikatakan pula, pada bulan Februari dan Maret kasus serupa juga sempat terjadi di wilayah Pasar Singamandawa, Kintamani.
Di mana total korban gigitan mencapai 20 orang lebih.
Hanya saja anjing yang mengamuk tidak ditemukan oleh warga.
"Walau demikian tim keswan sudah melakukan vaksinasi dan eliminasi beberapa anjing liar di lokasi sekitar. Terhadap kasus gigitan yang akhir-akhir ini merebak, kami mengimbau kepada masyarakat yang memelihara hewan penular rabies seperti anjing dan kucing, agar melakukan vaksinasi terhadap hewan peliharaan dan mengandangkan/mengikat di rumah," ujarnya.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.