Palebon Raja Denpasar IX

Update Palebon: Jenazah Raja Denpasar IX Tiba di Setra Badung, akan Jalani Proses Pembakaran

Berikut ini adalah update peloban Raja Denpasar IX, Ida Tjokorda Ngurah Jambe Pemecutan

|
Editor: I Putu Juniadhy Eka Putra
Istimewa
Jenazah atau layon Raja Denpasar IX Ida Tjokorda Ngurah Jambe Pemecutan telah tiba di Setra Badung pada Rabu 21 Juni 2023 sekitar pukul 14.10 WITA. 

Update Pelebon: Jenazah Raja Denpasar IX Tiba di Setra Badung, akan Jalani Proses Pembakaran

TRIBUN-BALI.COM - Berikut ini adalah update pelebon Raja Denpasar IX, Ida Tjokorda Ngurah Jambe Pemecutan

Jenazah atau layon Raja Denpasar IX Ida Tjokorda Ngurah Jambe Pemecutan telah tiba di Setra Badung pada Rabu 21 Juni 2023 sekitar pukul 14.10 WITA.

Jenazahnya pun kemudian dipindahkan dari Bade Tumpang Sebelas ke Lembu Putih untuk dibakar sebagai rangkaian Pelebon Raja Denpasar IX.

Usai dibakar, sekitar pukul 18.00 WITA, abu jenazah akan dilarung ke Pantai Sanur.

Baca juga: Empat Ambulans Disiagakan di Pelebon Raja Denpasar IX Ida Tjokorda Ngurah Jambe Pemecutan

Empat Ambulans Disiapkan

Ketua Panitia Pelebon Raja Denpasar IX, Anak Agung Ngurah Gede Dharmayuda mengatakan sebanyak empat ambulans disiagakan dalam puncak Karya Pelebon Raja Denpasar IX, Ida Tjokorda Ngurah Jambe Pemecutan.

Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan.

"Kami menempatkan ambulans pada empat titik pada jalur prosesi karena masyarakat akan banyak berkerumun," kata Ketua Panitia Karya Pelebon Raja Denpasar IX, Anak Agung Ngurah Gede Dharmayuda, di Denpasar, Rabu.

Raja Denpasar IX meninggal dalam usia 80 tahun pada 18 Februari 2023, sedangkan acara puncak pelebon dilaksanakan pada Rabu siang ini.

Selain menyiagakan ambulans, tambah Dharmayuda, diterjunkan 120 pecalang (petugas pengamanan adat) dari Desa Adat Denpasar yang akan turut mengamankan rangkaian prosesi pelebon.

"Kemudian juga ada dari jajaran Polresta Denpasar, Dinas Perhubungan dan Satpol PP juga sudah dan TNI ikut terlibat. Jadi itu semua akan mengamankan seluruh kegiatan," katanya.

Pihaknya telah menyiapkan upaya antisipasi dan menurunkan sejumlah pihak terkait untuk kelancaran acara tersebut sehingga tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

Puri Agung Denpasar Sebut Tak Jor-joran

Keluarga Puri Agung Denpasar mengatakan jika Karya Pelebon (pembakaran Jenazah) Raja Denpasar IX , Ida Tjokorda Ngurah Jambe pemecutan tidak jor-joran.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Panitia Karya Pelebon Raja Denpasar IX, Anak Agung Ngurah Gede Dharmayuda.

"Beliau (almarhum Raja Denpasar IX) memiliki kepantasan dan secara kemampuan ini tidak jor-joran. Kami hanya ingin meneruskan tatanan-tatanan puri yang terbaik," kata Dharmayuda pada Selasa 20 Juni 2023.

Proses malaspas bade dan lembu di Catur Muka Denpasar - UPDATE: Puncak Palebon Raja Denpasar IX, Digelar Prosesi Malaspas Bade dan Lembu
Proses malaspas bade dan lembu di Catur Muka Denpasar - UPDATE: Puncak Palebon Raja Denpasar IX, Digelar Prosesi Malaspas Bade dan Lembu (Tribun Bali/Putu Supartika)

Dilansir dari Antara pada Rabu 21 Juni 2023, ia mengatakan persiapan upacara Pelebon Raja Denpasar IX telah berjalan selama 4 bulan yang puncaknya pada hari ini, Rabu 21 Juni 2023.

Kemudian dirinya melanjutkan jika karya ini bisa terlaksana berkat kerjasama dukungan keluarga besar Pasemetonan Ageng Putri Agung Denpasar.

Baca juga: Puri Agung Denpasar Sebut Pelebon Raja Denpasar IX Tak Jor-joran: Bentuk Esensi Pelestarian Budaya

"Pasemetonan menempatkan beliau di tempat yang tertinggi dan utama karena beliau adalah sang abiseka. Satu-satunya raja di Bali yang terabiseka (dinobatkan raja) dengan prosesi tertinggi sama seperti Ratu Peranda (pendeta Hindu)," ujarnya.

Oleh karena itu dari pihak keluarga sepakat untuk memberikan persembahan kepada almarhum Raja Denpasar IX dengan tingkatan upacara tertinggi yang dikenal dengan Karya Pelebon Nyawa Ngesti Wedana.

"Itu tingkatan upacara yang paling utama yang kami ambil karena memang beliau seorang abiseka. Kalau beliau tidak abiseka mungkin tingkatan upacara lebih rendah dan tidak menggunakan bade tumpang (tingkat) 11. Namun cukup sampai tumpang sembilan saja," ucapnya.

Dharmayuda menambahkan layon (jenazah) dari puri akan digotong langsung oleh pihak keluarga dari Puri Agung Denpasar di Jalan Veteran No 62 Denpasar.

Kemudian akan dinaikkan ke bade (wadah jenazah) tumpang 11 setinggi 22 meter berdekatan dengan rumah jabatan Gubernur Bali Jaya Sabha dan perempatan Patung Catur Muka, karena tempat tersebut merupakan lokasi Puri Agung Denpasar sebelum perang puputan pada tahun 1906.

Selanjutnya iring-iringan jenazah menuju ke Setra Badung.

Untuk tempat pembakaran berupa lembu dan setelah pembakaran abu jenazah akan dilarung ke Pantai Sanur.

Sebut Bentuk Esensi Pelestarian Budaya

AA Bagus Amertajaya, perwakilan keluarga Puri Denpasar lainnya menambahkan upacara tersebut sebagai esensi pelestarian budaya, bukan jor-joran karena tak semua bisa melaksanakannya meski memiliki kemampuan.

"Tak semua bisa melakukan upacara dengan bade tumpang 11 meskipun secara finansial mampu. Jangan lupakan tradisi budaya agar kita tidak kehilangan jati diri," ujarnya.

Ketua Perkumpulan Pencinta Pariwisata Indonesia (P3I) Jeffry Yunus mengatakan keagungan budaya puri sebagaimana peristiwa Pelebon Raja Denpasar IX dapat dimaknai penyemangat pelestarian warisan budaya yang dapat mendatangkan devisa.

Selain tentunya dimaknai sebagai sakralnya prosesi penyadaran tentang nilai-nilai hidup dan kehidupan.

Baca juga: UPDATE: Palebon Raja Denpasar, Laskar Bali Shanti dan Baladika Gotong-royong Bantu Atur Lembu & Bade

"Gelar Pelebon Raja Denpasar IX dapat menunjukkan pada dunia bahwa generasi kini, sangat serius memastikan keagungan warisan adat istiadat Bali terus terjaga, seiring lingkungan yang bersih lestari," ujarnya.

Menurut dia, Raja Denpasar IX telah mewariskan pesan tentang keseimbangan kemajuan zaman dengan tetap berpijak kuat pada budaya dimana bumi dipijak.

Esensi ini yang memikat dunia, sehingga Bali selalu harum sebagai destinasi terbaik dan bernilai sangat tinggi dalam konteks pariwisata.

(*)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved