Pendidikan
Dewan Soroti Kekurangan Tenaga Pengajar di Karangasem, Simak Ulasannya Berikut Ini
Wakil Ketua 1 DPRD Karangasem, I Nengah Sumardi, mengungkapkan, kekurangan harus segera ditindaklanjuti.
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - DPRD Karangasem meminta Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Karangasem, untuk segera mengoreksi terkait kekurangan tenaga pengajar (guru).
Mengingat Karangasem kekurangan tenaga pengajar, hampir mencapai 1.293 orang. Meliputi SD hingga SMP.
Wakil Ketua 1 DPRD Karangasem, I Nengah Sumardi, mengungkapkan, kekurangan harus segera ditindaklanjuti.
Mengingat guru menjadi skala prioritas, untuk meningkatkan sumber daya manusianya.
Seandainya dibiarkan, khawatir SDM Karangasem lemah. Minimal pemda angkat tenaga kontrak.
Baca juga: PILU! Sang Anak Sedih Ditanya Temannya Bersekolah di Mana? Ketut Widana: Saya Belum Bisa Pastikan
Baca juga: Denpasar Borong Juara I Lomba Desa dan Kelurahan Tingkat Provinsi Bali

"Guru ini harus menjadi skala prioritas. Minimal kita bisa mengangkat tenaga kontrak guru. Kekurangan guru hampir 1.500. Dewan mendorong dari sisi anggarannya, progresnya ada di eksekutif. Apa rancangan yang disampaikan,"ungkap I Nengah Sumardi, politisi Golkar ini.
Pihaknya juga meminta pemerintah, mengajukan rekrutment CPNS untuk mengisi kekurangan guru.
Mengingat PPPK yang dilakukan tahun 2022 tak berdampak terhadap kekurangaan guru.
"PPPK yang lolos hanya ganti status. Dari tenaga kontrak menjadi PPPK. Jumlah tenaga pengajar tetap seperti sebelumnya,"imbuhnya.
Kepala Disdikpora Karangasem, Wayan Sutrisna, mengaku hingga saat ini Karangasem masih kekurangan tenaga pengajar.
Per tanggal 5 April 2023, guru di Karangasem sekitar 3.161 orang. Diantaranya yakni guru SD sekitar 2.357 orang dan SMP 804. Jumlah ini masih kurang banyak di semua sekolah.
"Idealnya, kebutuhan guru di Karangasem sebanyak 4.454. Itu untuk 356 SD dan 48 SMP di Karangasem. Artinya Karangasem masih kekurangan ribuan guru di 8 kecamatan,"ungkap Sutrisna.
Untuk diketahui, untuk menekan kekurangan guru, pemerintan berencana akan membentuk relawan mengajar.
Rencana ini adalah satu upaya dalam mengatasi kekurangan guru. Rasio kekurangan guru di SD rata - rata 1 sampai 3 orang per sekolahnya.
Sedangkan kekurangan guru SMP rata - rata 8 orang. Selain membentuk relawan mengajar, pemerintah juga berencana akan melakukan penjajakan kerjasama dengan beberapa universitas yang memiliki jurusan pendidikan dan keguruan, serta program PKL.
Harapannya agar universitas mengizinkan mahasiswanya PKL 6 bulan di Karangasem, serta mengajar.
Apalagi di tahun 2023 guru yang akan pensiun mencapai sekitar 234 orang dan 46 kepala sekolah.
Mantan Kabag Ekonomi Karangasem, mengatakan, kurangnya tenaga pengajar menjadi masalah untuk Karangasem.
Tahun 2022 dan 2024 Pemkab Karangasem tidak melaksanakan rekrutment calon PNS. (*)
BALI Jadi Kiblat Wisata Berbasis Budaya Bagi Korsel, Profesor & Dosen Hingga Mahasiswa Lakukan Riset |
![]() |
---|
Bali Jadi Lautan 1 Juta Buku, BBW Bali 2025 Resmi Dibuka |
![]() |
---|
ACS Bali Mulai Kegiatan Belajar Mengajar di Bali, Pengalaman Hampir 140 Tahun di Dunia Pendidikan |
![]() |
---|
UNDIKNAS Buka Beasiswa Program 1 Keluarga 1 Sarjana, Pendaftaran Sampai Akhir Agustus 2025 |
![]() |
---|
Siapkan Rp 1,4 M untuk Subsidi BSP, Dikhususkan Bagi Siswa yang Tidak Lolos Daftar di SMP Negeri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.