Pendidikan

Dewan Soroti Kekurangan Tenaga Pengajar di Karangasem, Simak Ulasannya Berikut Ini

Wakil Ketua 1 DPRD Karangasem, I Nengah Sumardi, mengungkapkan, kekurangan  harus segera ditindaklanjuti.

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
Ganendra
Ilustrasi guru - DPRD Karangasem meminta Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Karangasem, untuk  segera mengoreksi terkait kekurangan tenaga pengajar (guru). Mengingat  Karangasem kekurangan  tenaga pengajar, hampir mencapai 1.293 orang. Meliputi SD hingga SMP. Wakil Ketua 1 DPRD Karangasem, I Nengah Sumardi, mengungkapkan, kekurangan  harus segera ditindaklanjuti. Mengingat guru menjadi skala prioritas, untuk meningkatkan sumber daya manusianya. Seandainya dibiarkan, khawatir SDM Karangasem lemah. Minimal pemda angkat tenaga kontrak. 

TRIBUN-BALI.COM  - DPRD Karangasem meminta Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Karangasem, untuk  segera mengoreksi terkait kekurangan tenaga pengajar (guru).

Mengingat  Karangasem kekurangan  tenaga pengajar, hampir mencapai 1.293 orang. Meliputi SD hingga SMP.

Wakil Ketua 1 DPRD Karangasem, I Nengah Sumardi, mengungkapkan, kekurangan  harus segera ditindaklanjuti.

Mengingat guru menjadi skala prioritas, untuk meningkatkan sumber daya manusianya.

Seandainya dibiarkan, khawatir SDM Karangasem lemah. Minimal pemda angkat tenaga kontrak.

Baca juga: PILU! Sang Anak Sedih Ditanya Temannya Bersekolah di Mana? Ketut Widana: Saya Belum Bisa Pastikan

Baca juga: Denpasar Borong Juara I Lomba Desa dan Kelurahan Tingkat Provinsi Bali

Ilustrasi - DPRD Karangasem meminta Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Karangasem, untuk  segera mengoreksi terkait kekurangan tenaga pengajar (guru).

Mengingat  Karangasem kekurangan  tenaga pengajar, hampir mencapai 1.293 orang. Meliputi SD hingga SMP.

Wakil Ketua 1 DPRD Karangasem, I Nengah Sumardi, mengungkapkan, kekurangan  harus segera ditindaklanjuti.

Mengingat guru menjadi skala prioritas, untuk meningkatkan sumber daya manusianya.

Seandainya dibiarkan, khawatir SDM Karangasem lemah. Minimal pemda angkat tenaga kontrak.
Ilustrasi - DPRD Karangasem meminta Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Karangasem, untuk  segera mengoreksi terkait kekurangan tenaga pengajar (guru). Mengingat  Karangasem kekurangan  tenaga pengajar, hampir mencapai 1.293 orang. Meliputi SD hingga SMP. Wakil Ketua 1 DPRD Karangasem, I Nengah Sumardi, mengungkapkan, kekurangan  harus segera ditindaklanjuti. Mengingat guru menjadi skala prioritas, untuk meningkatkan sumber daya manusianya. Seandainya dibiarkan, khawatir SDM Karangasem lemah. Minimal pemda angkat tenaga kontrak. (Ist)

"Guru ini harus menjadi skala prioritas. Minimal kita bisa mengangkat tenaga kontrak guru. Kekurangan  guru hampir 1.500.  Dewan mendorong dari sisi anggarannya, progresnya  ada di eksekutif. Apa rancangan yang disampaikan,"ungkap I Nengah Sumardi, politisi Golkar ini.

Pihaknya juga meminta pemerintah, mengajukan rekrutment CPNS untuk mengisi kekurangan guru.

Mengingat PPPK yang dilakukan tahun 2022 tak berdampak terhadap kekurangaan guru.

"PPPK yang lolos hanya  ganti  status. Dari  tenaga kontrak menjadi PPPK. Jumlah  tenaga pengajar tetap seperti sebelumnya,"imbuhnya.

Kepala  Disdikpora  Karangasem, Wayan Sutrisna, mengaku hingga saat ini Karangasem masih kekurangan tenaga pengajar.

Per tanggal 5 April 2023, guru di Karangasem sekitar 3.161 orang. Diantaranya yakni guru SD sekitar 2.357 orang dan SMP 804. Jumlah ini masih kurang banyak di semua sekolah.

"Idealnya, kebutuhan guru di Karangasem  sebanyak 4.454. Itu  untuk 356 SD dan 48 SMP di Karangasem. Artinya Karangasem masih kekurangan ribuan guru di 8 kecamatan,"ungkap Sutrisna.

Untuk diketahui, untuk menekan kekurangan guru, pemerintan berencana akan membentuk relawan mengajar.

Rencana ini adalah satu upaya dalam mengatasi kekurangan guru. Rasio kekurangan guru di SD rata - rata 1 sampai 3 orang per sekolahnya.

Sedangkan kekurangan guru SMP  rata - rata 8 orang. Selain membentuk relawan mengajar, pemerintah juga berencana akan melakukan penjajakan kerjasama dengan beberapa universitas yang memiliki jurusan  pendidikan dan keguruan, serta program PKL.

Harapannya agar universitas mengizinkan  mahasiswanya  PKL 6 bulan di Karangasem, serta  mengajar.

Apalagi di tahun 2023 guru yang akan pensiun  mencapai sekitar 234 orang dan 46 kepala sekolah.

Mantan Kabag Ekonomi Karangasem, mengatakan, kurangnya tenaga pengajar menjadi masalah untuk Karangasem.

Tahun 2022 dan 2024 Pemkab Karangasem tidak melaksanakan  rekrutment calon PNS. (*) 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved