Fajri Pria Bobot 300 Kg

Hobi Santap 3 Bungkus Mi Instan Sekali Makan, Jadi Salah Satu Penyebab Fajri Alami Obesitas Ekstrem

Tak hanya disebabkan karena kecelakaan, namun alasan lain juga diprediksi menjadi salah satu penyebab almarhum Muhammad Fajri alami obesitas ekstrem

Editor: Mei Yuniken
Kolase TribunJakarta
Hobi Santap 3 Bungkus Mi Instan Sekali Makan, Jadi Salah Satu Penyebab Fajri Alami Obesitas Ekstrem 

Tak jarang, forklift tersangkut lubang yang membuat rombongan harus mengangkatnya agar bisa melanjutkan perjalanan.

"Angkat dulu angkat, nyangkut lubang ini soalnya jalannya ga rata," kata seorang petugas SAR di TPU Menteng Pulo, Kamis (22/6/2023).

Di atas pusara alat katrol sudah disediakan untuk membantu proses penurunan jenazah Fajri menuju liang lahat.

Arfan, petugas dari Damkar Jakarta Pusat menceritakan kesulitan yang dihadapi saat proses pemakaman Fajri.

Bobot almarhum yang begitu berat bahkan sampai membuat tripod milik Basarnas sempat terangkat.

Tripod untuk bantu memakamkan jenazah Fajri
Petugas Damkar tengah melakukan persiapan untuk prosesi pemakaman Fajri pria obesitas 300 kilogram, di TPU Menteng Pulo, Jaksel.

Padahal tripod Basarnas mampu mengangkat beban 5.000 kilogram, jauh berkali lipat dari bobot Fajri.

Namun memang kontur area pemakaman tidak rata sehingga tripod tidak maksimal sampai terangkat.

"Untuk sistem tripod itu mampu mengangkat 5.000 kilogram yang kita gunakan."

"Dengan catatan posisi tidak terlalu tinggi dan tetap stabil."

"Kalau posisi tidak stabil akan mengurangi beban karena tiga itu tidak menyangga atau tidak seimbang," kata Arfan.

Penyebab Kematian Diungkap oleh Dokter

Plt Direktur Pelayanan Operasional RSCM, dokter Renan Sukmawan mengatakan, Fajri menghembuskan napas terakhirnya di hadapan keluarganya yang menemaninya di Gedung A rawat inap RSCM.

"Kita usahakan oleh tim ternyata tadi malam pada 01.25 WIB almarhum tuan MF berpulang ke rahmatullah di hadapan keluarga dan diterima dengan baik oleh pihak keluarga," kata Renan di RSCM, Kamis.

Dokter Sidharta Kusuma Manggala yang merupakan dokter spesialisasi anastesi RSCM menjelaskan, tim dokter dari berbagai bidang keilmuan telah berusaha keras menangani Fajri sejak pemuda obesitas itu dirujuk ke RSCM dari RSUD Kota Tangerang pada Jumat 9 Juni 2023.

Namun, takdir berkata lain. Fajri meninggal karena komplikasi yang dialaminya.

Sidharta mengatakan, sejak dibawa ke RSCM, kondisi kesehatan Fajri memang sudah cukup parah.

Baca juga: Pihak RSCM Ungkap Penyebab Muhammad Fajri Meninggal Dunia Usai Perawatan Intensif Selama 2 Minggu

"Jadi memang sebulan ini, memang pasien MF memang sudah mulai tidak bisa tidur telentang, artinya memang sudah mulai ada masalah medis yang cukup serius terkait dengan kardio respirasi atau masalah paru-paru dan masalah jantungnya," kata Sidharta.

Dijelaskan Sidharta, saat berada di RSCM, sesak napas yang dialami Fajri memang kian berat.

Dokter Sidharta Kusuma Manggala yang merupakan dokter spesialisasi anastesi RSCM menjelaskan kronologi meninggalnya Muhammad Fajri (26) pasien obesitas ekstrem asal Tangerang.
Dokter Sidharta Kusuma Manggala yang merupakan dokter spesialisasi anastesi RSCM menjelaskan kronologi meninggalnya Muhammad Fajri (26) pasien obesitas ekstrem asal Tangerang. (TribunJakarta/Elga Hikari Putra)

Hal itu membuat tim dokter harus memasangkan alat bantu pernapasan kepada Fajri.

"Saat dipasang ventilator itu beliau mendapatkan obat-obatan karena proses pemasangan ventilator itu adalah proses yang cukup nyeri dan tidak enak ya sehingga kita harus memberikan obat-obat," papar Sidharta.

Pemasangan ventilator itu membuat kondisi Fajri tak sadarkan diri.

Di sisi lain, infeksi di kaki Fajri juga semakin berat. Kondisinya diperburuk karena juga ada infeksi di bagian paru-parunya,

"Kemudian infeksi ini kita bisa bilang menimbulkan kejadian yang namanya shocksepsis (cek) yang mungkin sudah dijelaskan tadi syok sepsis.

Nah syok sepsis ini adalah suatu keadaan dimana terjadi respons tubuh terhadap infeksi yang berat, nah infeksi yang berat ini kita atasi dengan pemberian antibiotik," paparnya.

Sidharta menjelaskan ciri-ciri dari syok sepsis yang dialami Fajri yakni adanya kegagalan organ.

"Jadi dia mulai gagal organ jantungnya kemudian pembuluh darahnya, kemudian tekanan darahnya mulai turun, ginjalnya bermasalah juga karena syok sepsis karena sptic aking, kita kemudian lakukan dengan terapi pengganti ginjal," ujarnya.

Tak berhenti di situ, rupanya Fajri juga mengalami masalah pada pencernaannya.

"Sehingga kita bisa bilang bahwa akibat dari infeksi tadi itu mengakibatkan kegagalan organ tubuh namanya multi organ disfungtion sindrom.

Nah ini yang membuat kondisinya semakin menurun, dan memang pada akhirnya tadi malam kami sudah tidak bisa mempertahankan kondisi beliau lagi," ujar Sidharta.

(*)

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Tak Cuma Kecelakaan, Putus Cinta Buat Fajri Pria Obesitas 300 Kg Santap Mie 3 Bungkus Sekali Makan, 

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved