Berita Tabanan
Ini Empat Desa Di Tabanan Bali Yang Diproyeksi Jadi Desa Durian
4 desa di Tabanan diproyeksikan menjadi desa durian. Diantaranya ialah Desa Belimbing, Desa Mundeh Kangin, Desa Jelijih Punggang, dan Desa Angkah.
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Putu Kartika Viktriani
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Empat desa di Tabanan, Bali, diproyeksikan menjadi desa durian.
Diantaranya ialah Desa Belimbing, Desa Mundeh Kangin, Desa Jelijih Punggang, dan Desa Angkah.
Segala persiapan pun dilakukan untuk menjadi desa durian potensial.
Tokoh masyarakat Desa Belimbing, Gusti Nyoman Omardani menyatakan, dua dari empat desa itu sudah dicanangkan sebagai desa durian.
Yakni Desa Belimbing di Kecamatan Pupuan dan Desa Mundeh Kangin di Kecamatan Selemadeg Barat.
Dan proses saat ini dilakukan konservasi terhadap empat desa itu.
Kemudian, dilakukan juga pengumpulan data terkait dengan varietas durian di ke empat desa.
Untuk pendataan sementara ada sekitar 34 varietas di empat desa.
Namun, hanya dua varietas telah mendapat sertifikat resmi. Yakni durian jenis kunyit dan galeng.
“Adanya sertifikat ini nantinya adalah mengakui durian tersebut sebagai varietas lokal. Sehingga tidak dapat diklaim oleh desa, daerah, atau negara lain di dunia. Selain mengoptimalkan potensi durian lokal, juga akan meningkatkan pendapatan masyarakat setempat," ucapnya, Rabu 28 Juni 2023.
Baca juga: 20 Titik Pemotongan Hewan Qurban di Tabanan Bali Tersebar di Kecamatan Berikut Ini
Menurut dia, dua varietas yang bersertifikat resmi ini memiliki keunggulan dengan durian yang selama ini sudah populer.
Misalnya saja, durian kunyit, yang mirip dengan durian musang king.
Dan memiliki keunggulan dengan daya tahan durian lebih baik.
Karena itu, pihaknya sedang melakukan seritifkasi lahan durian.
Kerjasama dengan dinas pertanian kabupaten dan provinsi pun sedang berlangsung.
Ke empat desa itu nantinya akan menjadi pusat pengembangan durian lokal di Tabanan.
“Kita persiapkan seluruhnya. Mulai persiapan fisik, struktur organisasi, pembinaan kelompok tani di ke empat desa,” paparnya.
Karena bertujuan pada peningkatan ekonomi, sambungnya, maka segala pihak yang terkait dengan pengembangan ini, juga berupaya menerapkan berbagai teknologi.
Terutama, bagaimana tanaman durian dapat berbuah sepanjang tahun.
Misalnya dengan tekhnologi melalui teknik penyambungan dan penempelan. Dan tentu saja, akan menjadi salah satu daya tarik untuk berpariwisata ke Tabanan.
“Kami berharap dapat menjadi pusat pengembangan durian lokal yang berprestasi,” bebernya. (*).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.