Bisnis
Pertumbuhan Capai 5,1 Persen, Prediksi IMF terhadap Ekonomi Indonesia pada 2023
IMF memproyeksikan perekonomian Indonesia pada tahun 2023 bisa tumbuh 5,0% dan 5,1% pada 2024 mendatang.
TRIBUN-BALI.COM - Dana Moneter Internasional (IMF) merevisi ke atas pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2023 dan 2024.
IMF memproyeksikan perekonomian Indonesia pada tahun 2023 bisa tumbuh 5,0 persen dan 5,1 % pada 2024 mendatang.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu, mengatakan, setelah bangkit kuat pasca pandemi, IMF memperkirakan kinerja pertumbuhan ekonomi Indonesia yang solid terus berlanjut.
Proyeksi pertumbuhan ekonomi tersebut bahkan jauh lebih tinggi dibanding proyeksi pertumbuhan rata-rata global yang sebesar 2,8 % untuk tahun 2023 dan 3,0 % untuk tahun 2024 (WEO, April 2023).
“Jika dibandingkan dengan negara G20 dan Asean-6, proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia merupakan salah satu yang tertinggi, bersama dengan Filipina, India, dan Vietnam,” tutur Febrio dalam keterangan tertulis, Kamis (29/6).
Dalam laporan Article IV 2023 untuk Indonesia yang baru dirilis tersebut, IMF menegaskan bahwa kinerja pertumbuhan ekonomi Indonesia kuat didukung oleh kebijakan yang terkoordinasi dengan baik termasuk formulasi kebijakan fiskal dan moneter yang hati-hati.
Baca juga: Kokohkan Toleransi, Pecalang Ikut Jaga Salat Idul Adha, 7.000 Umat Beribadah di Lapangan Lumintang
Baca juga: Marak Rabies! Masyarakat Mulai Sadar Vaksinasi Anjingnya, Dinas Pertanian Targetkan 80 Persen

Ke depan, arah pembangunan ekonomi Indonesia terus berorientasi pada penguatan fondasi melalui implementasi agenda reformasi yang menyeluruh untuk memperbaiki iklim bisnis, diversifikasi ekonomi, serta mitigasi dampak perubahan iklim.
Dalam laporan tersebut, IMF juga menggarisbawahi berbagai capaian positif ekonomi Indonesia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kuat hingga mencapai 5,3 % di tahun 2022 didorong oleh peningkatan permintaan domestik, penguatan sektor penting seperti manufaktur dan jasa-jasa, serta pertumbuhan ekspor yang tinggi.
Kinerja ekonomi yang solid juga terlihat dari perbaikan pasar tenaga kerja yang ditandai oleh penurunan angka pengangguran. Tekanan inflasi Indonesia juga terus mereda didukung koordinasi kebijakan yang efektif serta penurunan harga komoditas.
Di sisi lain, kondisi sistem keuangan Indonesia tetap stabil dan profitable di tengah tingginya gejolak keuangan global.
Pemerintah bersama Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan Lembaga Penjamin Simpanan terus berkoordinasi dalam Komite Stabilitas Sistem Keuangan untuk memastikan stabilitas sektor keuangan secara berkala.
Indonesia merupakan salah satu negara yang bangkit cepat dan kuat dari pandemi, serta menunjukkan ketahanan yang luar biasa di tengah tingginya risiko global. Ini tercermin dari sektor keuangan Indonesia yang tetap terjaga dan UMKM yang mulai pulih.
“Pemulihan secara luas juga terlihat di berbagai sektor yang sebelumnya terdampak cukup dalam akibat pandemi seperti sektor transportasi, hotel, dan restoran,” imbuh Febrio.
Sebelumnya, IMF menyatakan, saat ini Indonesia masih perlu mewaspadai risiko eksternal yang masih tinggi, yang bersumber dari berbagai faktor.
Pertama, perlambatan ekonomi global yang dapat memberi tekanan pada harga beberapa komoditas ekspor Indonesia. Kedua, volatilitas pasar keuangan global antara lain akibat sentimen kegagalan perbankan AS dan pengetatan likuiditas global.
Ketiga, tensi geopolitik yang cenderung meningkat. Di sisi lain, pemulihan ekonomi Tiongkok diharapkan menguat dan tren moderasi inflasi mitra dagang Indonesia berlanjut sehingga dapat mendorong prospek ekonomi ke depan. (kontan)
Rencana Jangka Menengah-Panjang
PUTUS Rantai Kemiskinan, BPJS Ketenagakerjaan Banuspa dan Pemrov Papua Selatan Teken MoU Jamsostek! |
![]() |
---|
HARGA Beras Tembus Rp15.500 Per Kg, Zulhas Sebut Terus Alami Kenaikan |
![]() |
---|
Pengembangan AI di 9 Kota Termasuk Bali, Begini Cara Telkom Melakukannya |
![]() |
---|
ANDRE Taulany Ajak Seluruh Pekerja Indonesia Jadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan |
![]() |
---|
KLAIM Target Ekonomi Tumbuh 8 Persen Bisa Dicapai? Dari Konsumsi Rumah Tangga & Kunjungan Wisman |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.