Berita Bali
Kokohkan Toleransi, Pecalang Ikut Jaga Salat Idul Adha, 7.000 Umat Beribadah di Lapangan Lumintang
Toleransi antar umat beragama tak perlu diragukan lagi di masyarakat Denpasar, bahkan Bali.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Toleransi antar umat beragama tak perlu diragukan lagi di masyarakat Denpasar, bahkan Bali. Kokohnya toleransi itu terlihat palam pelaksanaan Idul Adha 1444 H tahun 2023 di Lapangan Niti Praja Lumintang Denpasar, Kamis (29/6). Pelaksanaan salat ini juga dijaga oleh pecalang selain dari polisi.
Adapun pecalang yang berjaga di sini adalah pecalang dari Banjar Adat Lumintang, Desa Dauh Puri Kaja, Denpasar. Dengan menggunakan pakaian pecalang lengkap yakni udeng, kamben dan baju bertuliskan pecalang mereka berjaga. Pecalang membantu mengatur lalulintas di lokasi salat dan juga ikut mengatur parkir.
Perwakilan pecalang, I Wayan Gede Arimbawa (48) mengatakan, ini merupakan wujud toleransi antar umat beragama. "Ini memang wujud toleransi kami dengan umat lain dalam mereka melaksanakan ibadahnya," kata Sudarya.
Ia mengaku setiap ada kegiatan umat Muslim baik Idul Fitri maupun Idul Adha, pecalang selalu terlibat dalam pengamanan. Pada Idul Adha kali ini, diterjunkan sebanyak 15 orang pecalang untuk melakukan penjagaan. Pihaknya sudah berjaga sejak pukul 06.00 Wita hingga selesai.
"Ini memang selalu kami lakukan secara bergiliran. Dan kami dari pecalang selalu dilibatkan," katanya.
Baca juga: Marak Rabies! Masyarakat Mulai Sadar Vaksinasi Anjingnya, Dinas Pertanian Targetkan 80 Persen
Baca juga: Sapi Dari Kapolda Bali Paling Gemuk, Idul Adha Ajak Jajaran Polresta & Polres Salurkan Hewan Qurban

Ia menambahkan, kerukunan antar umat ini sudah terjalin sejak lama. Dan jika ada umat lain yang menggelar hajatan, pecalang juga sering dilibatkan.
Dalam Idul Adha tahun ini, salah satu titik pelaksanaan salat di Kota Denpasar adalah di Lapangan Niti Praja Lumintang Denpasar. Sejak pukul 06.00 Wita, umat Muslim yang akan menggelar salat mulai berdatangan. Mereka datang bersama sanak keluarga dengan membawa perlengkapan salat. Di pinggir jalan, Pecalang Banjar Lumintang Desa Dauh Puri Kaja Denpasar ikut mengamankan pelaksanaan salat. Sementara itu, takbir terus menggema dari pengeras suara.
Kotbah salat kali ini mengambil tema Kisah Keteladanan Keluarga Nabi Ibrahim AS. Selaku khatib dalam salat ini yakni Ustadz HM Arifin dan Imam salat adalah Ustadz Abdurrahman.
Seorang jemaat Endrik Aprilianto (40) mengaku setiap Idul Adha selalu mengikuti salat di Lapangan Lumintang. Pada momen ini, dirinya berharap agar antar umat beragama semakin kompak. Toleransi antar umat beragama tetap terjaga semakin erat.
"Apalagi dalam kesempatan ini juga turut dijaga oleh pecalang, dan ini wujud toleransi," kata lelaki asal Jember yang tinggal di Peguyangan ini.
Sementara itu, Jumari (57), Ketua Dewan Pengawas PHB Yayasan Aji Dharma Nirmala Al-Kautsar mengatakan, umat yang ikut salat di tempat ini kurang lebih 7.000 orang. Pihaknya mengatakan, kurban tahun ini meneladani kehidupan Nabi Ibrahim AS yang mengorbankan segala yang dimiliki termasuk nyawa untuk kedamaian. "Jadi intinya adalah pengorbanan, apa yang dimiliki sehingga memberikan ketenangan dan juga saling menjaga kesatuan NKRI," katanya. (sup)
Dua Orang Pendaki Gunung Batukaru Bali Kelelahan, Tim SAR Gabungan Lakukan Evakuasi |
![]() |
---|
IESR dan Pemprov Bali Resmikan Empat PLTS di Tiga Desa, Total Kapasitas 15,37 kWp |
![]() |
---|
BERKAS 22 Tersangka Kasus Penganiayaan Prada Lucky Diserahkan ke Oditurat Militer |
![]() |
---|
MEMANAS! Massa Aksi di Polda Bali Tidak Kondusif, Lempari Batu dan Merusak Fasilitas |
![]() |
---|
Di Tengah Wacana Pelarangan Vape di Indonesia, Polda Bali Gencarkan Edukasi Bahaya Narkoba |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.