Hari Raya Idul Adha
Toleransi, LDII Bali Ngejot ke Tetangga Non Islam Bagikan Daging Kurban
Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Bali, adakan pemotongan hewan kurban di hari raya Idul Adha pada, Kamis 29 Juni 2023 di Gedung Serbaguna LDII
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Bali, adakan pemotongan hewan kurban di hari raya Idul Adha pada, Kamis 29 Juni 2023 di Gedung Serbaguna LDII Bali, Denpasar.
Hardilan selaku Wakil Ketua 1 LDII Bali mengatakan untuk Tahun 2023, hewan kurban yang disembelih pada Idul Adha kali ini sebanyak 115 sapi dan 244 ekor kambing, jumlah ini naik 15 persen dibandingkan pada tahun lalu.
Baca juga: Aktivitas di Pelabuhan Gilimanuk Mulai Landai, Puncak Arus Mudik Idul Adha 2023 Kemarin Malam
“Sedikit memang tapi kenyataan harga sapi kambing cukup mahal sekarang karena yang ukuran sedang jarang malah yang besar ke atas jadi secara nominal besar tapi kuantiti cuma 15 persen tidak banyak,” jelas, Hardilan.
Terdapat tradisi unik yang telah bertahun-tahun dijalankan LDII Bali yakni ‘ngejot’ atau membagikan daging kurban ke umat lain salah satunya ke umat Hindu yang ada di Bali yang ada dilingkungan LDII Bali.
Selain ke masyarakat yang tinggal di sekitar LDII Bali, pendistribusian daging kurban juga didistribusikan ke seluruh Kabupaten/Kota di Bali.
Baca juga: Idul Adha di Sukawati berjalan kidmat di 3 lolasi
Tradisi ‘ngejot’ ini merupakan bentuk dari menyama braya sosial kemasyarakatan di Bali.
Di mana di Pulau Dewata ini banyak ditemukan warga lokal, wisatawan, desa adat, dan tokoh adat sehingga harus disinergikan.
“Alhamdulillah itu yang disambut baik dan memang jati diri nenek moyang kita tidak ada masalah apa-apa. Kalau itu kita kotak-kotakan menjadi jarang jadinya. Lah ini harus kita rajut terus. Menyasar semua agama. Lintas agama, tidak lihat, warna kulit, agama, partai yang penting manusia,” imbuhnya.
Baca juga: Resep Daging Penyet Kemangi, Olahan Spesial Idul Adha, Hadir dengan Rasa yang super Mantap
Sementara itu, salah satu warga Hindu yang menerima daging ‘jotan’ Idul Adha dari LDII Bali yakni, Turah Gede BM mengatakan sudah lama bertetangga dengan LDII Bali dan merasa tidak terganggu dengan segala aktivitas keagamaan yang dilakukan LDII Bali.
“Saya sudah lama bertetangga dengan LDII Bali, sering orang bertanya apakah tidak terganggu saya katakan tidak. Selamat hari raya mohon maaf lahir batin."
"Tradisi seperti ini sejak dulu memang sudah ada, sering kami saling berbagi kadang kami saat hari raya Galungan dan Kuningan juga ngejot,” kata, Turah.
Baca juga: EID MUBARAK! 30 Twibbon Idul Adha 2023 Terbaru, Desain Lebih Menarik,Cocok Jadi Status WA
Ia berharap tradisi Ngejot ini dapat terus berlangsung terlebih ini memang sudah dilangsungkan sejak dulu.
“Kami ini bersaudara saya tidak menganggap saya anak Bali tapi anak Nusantara makanya kalau kita sugihan ada sugihan Jawa,” tutupnya. (*)
Berita lainnya di Idul Adha
Ketut Sukata Buatkan Banten Sebelum Diantar ke Masjid, Sapi di Buleleng Dibeli Presiden Prabowo |
![]() |
---|
LDII Bali Ngejot 10 Ribu Daging Kurban untuk Masyarakat |
![]() |
---|
450 Warga Melaya Tabanan Kebagian Daging Sapi Presiden, Antusias Saksikan Pemotongan Sapi |
![]() |
---|
Presiden Prabowo Beli 2 Sapi Peternak Gunaksa Klungkung untuk Kurban, Masing-Masing Rp45 Juta |
![]() |
---|
Puluhan Petugas Kawal Sholat Ied di Bangli, 18 Dokter Hewan Disiapkan untuk Idul Adha |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.