Berita Bali

Hujan Guyur Sebagian Bali hingga Genangi Rumah Warga, Senderan Irigasi di Badung Jebol

Hujan deras mengguyur Kabupaten Badung, BMKG mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati

Ist
Air irigasi mengalir dirumah warga, karena senderan irigasi di Lingkungan Batuculung, Kelurahan Kerobokan Kaja, Badung, Bali yang jebol pada 1 Juli 2023. 

Pihaknya meminta agar masyarakat waspada potensi hujan sedang hingga lebat di wilayah Bali bagian utara, timur dan selatan. Juga gelombang laut yang dapat mencapai 2 meter atau Iebih di Selat Bali, Selat Badung, Selat Lombok dan Samudera Hindia Selatan Bali.

BMKG juga mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak bencana yang dapat ditimbulkan dari cuaca ekstrem, seperti banjir, genangan, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang dan kilat/petir.

Masyarakat umum, nelayan dan pelaku kegiatan wisata bahari agar mewaspadai potensi tinggi gelombang laut yang dapat mencapai 2 meter atau lebih di sekitar perairan Selatan Bali.

Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Wilayah III Denpasar, I Nyoman Gede Wiryajaya menyatakan hujan masih berpeluang turun di sejumlah wilayah di Bali diperkirakan pada 1-10 Juli 2023, meski diprediksi sudah memasuki puncak musim kemarau.

“Distribusi curah hujan di wilayah Bali secara umum antara nol hingga 41 milimeter per dasarian (10 hari),” kata Gede Wiryajaya di Denpasar, Sabtu.

BMKG mencatat hujan yang masih berpeluang terjadi disebabkan adanya pembentukan daerah perlambatan angin di Samudera Hindia selatan Bali-NTB yang mendukung pertumbuhan awan hujan.

Kemudian, suhu muka laut di sekitar wilayah Bali umumnya berkisar 26-30 derajat celcius dan massa udara basah terkonsentrasi dari lapisan permukaan sampai lapisan 700 milibar atau 3.000 meter.

Daerah yang diperkirakan berpeluang turun hujan pada 1-10 Juli 2023 yakni Kabupaten Tabanan, Kabupaten Gianyar, Kabupaten Karangasem, kemudian di Kabupaten Badung yakni di Kecamatan Petang, Abiansemal, Mengwi.

Selanjutnya di Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, Dawan, Kecamatan Bangli, Susut, Tembuku dan Kintamani.

BMKG memperkirakan puncak musim kemarau di Bali mulai Juli-Agustus 2023 karena 19 dari 20 zona musim sudah memasuki kemarau.

Selain itu, pada pengamatan terakhir pada Jumat 30 Juni 2023, lanjut dia, selain masih ada kategori hujan, Bali juga ada sejumlah wilayah yang mengalami kekeringan sangat panjang yakni berlangsung 31-60 hari tidak turun hujan.

Sebagian besar wilayah yang tidak turun hujan itu berada di Bali Utara yakni di Kabupaten Buleleng meliputi Kecamatan Buleleng, Kubutambahan, Tejakula, dan Kubu.

Sementara itu, secara umum kecepatan angin di Bali diperkirakan hingga 34 kilometer per jam yang bertiup dari tenggara-selatan. (sup/ant)

Kumpulan Artikel Bali

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved