Kecipratan Program Pemprov Bali, 10 Ribu Ton Pupuk Organik TPA Temesi Gianyar Siap Layani Petani

Dia pun memaparkan, rata-rata sampah yang masuk ke TPA per harinya mencapai 500 ton.

Dari total tersebut, sampah yang bisa diolah sebagai pupuk organik sebesar 300 ton.

Namun karena saat ini masih terkendala alat, sehingga hal itu belum bisa terwujud. 

"Sebelumnya kami memilah dengan konvensional, manual sehingga produksinya sangat lamban," tandasnya.

Sementara untuk tenaga kerja, kata dia, saat ini ada 60 orang yang bekerja bergiliran.

Dari total itu, sebanyak 20 orang sebagai tenaga produksi dan 40 orang sebagai tenaga pemilah.

Tenaga pemilah ini juga sekaligus sebagai pemulung, sehingga YPST merasa terbantu dengan adanya pemulung tersebut. 

Bila ada mesin pemilah, maka jumlah tenaga pemilah dikurangi.

Namun dipindah sebagai tenaga produksi pupuk.

"Saat ini tenaga kami pekerjakan bergiliran, mengingat kendala peralatan dan tempat produksi yang belum ada perbaikan," ujarnya.

(*)