Seputar Bali
Tiga Bangunan Pura Dhang Kahyangan Griya Sakti Bukit Bangli Alami Kerusakan Akibat Longsor
Musibah longsor yang terjadi di Banjar Brahmana Bukit, Kelurahan Cempaga, Bangli pada Jumat (7/7/2023)
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Ngurah Adi Kusuma
TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Musibah longsor yang terjadi di Banjar Brahmana Bukit, Kelurahan Cempaga, Bangli pada Jumat (7/7/2023).
Selain mengakibatkan korban jiwa, juga menyebabkan kerusakan tempat ibadah pura.
Tercatat ada tiga bangunan yang mengalami kerusakan di Pura Dhang Kahyangan Griya Sakti Bukit Bangli.
Kepala Lingkungan Brahmana Bukit, Ida Bagus Putu Gede Suda Adnyana mengungkapkan, berdasarkan pengecekan yang dilakukan terdapat dua kerusakan di sisi timur, yakni berupa dua bangunan Bale Peselang.
Baca juga: Tim SAR Akhirnya Menemukan Korban Terakhir Tanah Longsor di Desa Tribuana Karangasem
Sedangkan di sisi sebelah Utara, satu bale penegtegan mengalami kerusakan.
"Memang lokasinya riskan. Untuk di sebelah utaranya dekat dengan tebing,”
“Sedangkan di sebelah timur, bale Peselangnya itu memang rawan longsor," ujarnya Sabtu (8/7/2023).
Menurut Gus Suda, dari tiga titik kerusakan yang telah diperiksa, kondisi rusak yang paling parah adalah di Bale Peselang.
Sebab bangunannya sampai tergerus longosor.
"Diperkirakan biaya kerusakan dan perbaikan kedepan membutuhkan anggaran Rp 700 juta,”
“Sebab dalam perbaikan perlu pembuatan dinding penahan tanah (DPT)," sebutnya.
Baca juga: Korban Longsor Bangli Ditemukan di Depan Pintu Kamar, Diduga Sempat Berupaya Selamatkan Diri
Menurut Gus Suda, sejatinya musibah longsor di sekitar Pura Dhang Kahyangan Griya Sakti Bukit Bangli cukup sering terjadi, terutama saat hujan lebat.
Ini disebabkan kondisi tanah di sekitar yang cukup labil.
"Kalau hujannya berturut-turut sampai tiga hari, pasti dah ada longsor. Hanya saja intensitasnya kecil, tidak sampai ada kerusakan bangunan maupun korban jiwa,”
“Kalau kejadian yang sampai ada kerusakan dan korban jiwa, baru sekali ini terjadi," kata dia.
Gus Suda menambahkan, perlu adanya upacara khusus pasca kerusakan bangunan pura. Terlebih musibah ini juga mengakibatkan dua korban jiwa.
Kendati demikian pihaknya belum bisa menjelaskan lebih rinci, sebab belum dilaksanakan parum adat.
"Sekarang masih fokus upacara Pitra Yadnya (ngaben) dulu, yang rencananya tanggal 12 Juli”
“Setelahnya baru dilaksanakan parum adat," ungkapnya. (mer)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.