Macet Menjadi Polemik, Koster Rencanakan Pembangunan MRT dan LRT di Bali: Belajar dari Jakarta!

Nampaknya kemacetan yang terjadi di Kecamatan Badung dan Denpasar membuat I Wayan Koster selaku Gubernur Bali merasa gerah dan berencana bangun MRT.

Editor: Muhammad Raka Bagus Wibisono Suherman
kompas.com/REZA AGUSTIAN
Suasana di dalam MRT ketika mencoba tarif integrasi antarmoda dari Stasiun MRT Bundaran HI menuju Halte CBD Ciledug, Minggu (14/8/2022). 

TRIBUN-BALI.COM – Nampaknya kemacetan yang terjadi di Kecamatan Badung dan Denpasar membuat I Wayan Koster selaku Gubernur Bali merasa gerah.

Dilansir dari Wartakota, I Wayan Koster berencana akan membuat MRT dan LRT seperti selayaknya di Ibukota Jakarta.

Hal itu dilakukan untuk mengurangi kemacetan yang terjadi di Kecamatan Badung dan Denpasar agar bisa terurai.

Pria berusia 60 tahun tersebut meminta panduan dengan Pemprov DKI Jakarta untuk membangun rel kereta di Bali agar transportasi terintegritas.

"Saya kira masalah transportasi publik, Bali harus banyak belajar dengan Jakarta," ucapnya.

Baca juga: Selain Jepang dan Inggris, Korea Selatan Ikut Proyek Pengembangan MRT Jakarta

Baca juga: Penyebrangan Fast Boat di Dermaga Rakyat Padang Bai Karangasem Bali Masih Buka Tutup

Penyebab kemacetan di Bali ini karena menjadi desnitasi wisata baik itu Warga Negara Asing (WNA) maupun wisatawan dalam negeri.

I Wayan membeberkan data wisatawan yang datang ke Bali pasca pandemi Covid-19.

Sebab, selama pandemi Covid-19, ekonomi di Bali mengalami kehancuran karena tidak ada wisatawan yang datang.

"Jumlah wisatawan pasca pandemi Covid-19, wisatawan manca negara itu mencapai 19.800 jiwa perhari, sebelum pandemi itu hanya 17.500 perhari," ucapnya.

Baca juga: Garam Bali Sulit Jadi Komoditas Ekspor, Kadis Kelautan dan Perikanan Bali Paparkan 3 Kendala

Pria berkemeja batik ini melanjutkan, wisatawan dalam negeri yang datang ke Bali mencapai 29.000 perhari sebelum pandemi Covid-19.

Sementara pasca pandemi Covid-19, wisatawan lokal yang masuk ke Bali untuk liburan mencapai 18.000 perhari.

"Wisatawan baru sekira 60 persen dari sebelum pandemi, sedangkan yang manca negara sudah melebihi sebelum pandemi," ungkapnya.

Sebelumnya, Pemprov Bali iri dengan DKI Jakarta karena memiliki transportasi umum yang terintegrasi dengan angkutan lainnya untuk mengurai kemacetan kendaraan.

Pemprov Bali pun menjalin kerjasama dengan Pemprov DKI Jakarta untuk membangun LRT dan MRT.

Sekertaris Daerah DKI Jakarta, Joko Agus Setyono menjelaskan, kerjasama ini untuk meningkatkan sinergitas daerah.

Ada lima fokus utama kerkasama antara Pemprov Bali dengan DKI Jakarta yang di tanda tanganj Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono dan I Wayan Koster.

"Pertama pengembangan dan promosi kebudayaan, pariwisata dan ekonomi kreatif," kata Joko, Senin, 10 Juli 2023.

Baca juga: Diterjang Angin Kencang, Rumah Dong Sanur di Banjar Temakung Karangasem Bali Ambruk

Menandatangani MoU

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta resmi menandatangani MoU dengan Pemerintah Provinsi Bali.

MoU tersebut untuk membangun MRT dan LRT demi mengurai kemacetan.

Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono akui, pihaknya bersama Pemerintah Bali saling tukar pengalaman dalam kerjasama itu.

"Kalau beliau (Gubernur Bali I Wayan Koster) berikan pengalaman di bidang wisata dan kebudayaan," kata Heru, Senin, 10 Juli 2023.

Sedangkan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bakal memberikan pengalaman seputar pembangunan dan integrasi layanan transportasi publik.

Sebab, saat ini kondisi Bali khususnya di Kecamatan Badung dan Denpasar sudah sangat padat oleh wisatawan mancanegara maupun dalam negeri.

"Sehingga, apa yang diinginkan pemerintah Bali terkait dengan transportasi berbasis rel bisa berjalan dengan baik," ungkapnya.

Sementara, Gubernur Bali I Wayan Koster melanjutkan, pihaknya butuh pengalaman Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk bangun LRT dan MRT.

Nantinya stasiun LRT dan MRT itu bakal dibangun dan terintegrasi ke Bandara Ngurah Rai Bali ke sentral parkir Kute, Seminyak serta lokasi wisatawa lainnya dengan panjang rel sekira 9,4 Kilometer.

"Kami membutuhkan sharing dari Pj Gubernur DKI, pengalaman dan pengetahuan yang dijalankan untuk dikontribusikan di Bali," ujar dia.

Baca juga: Rekomendasi Villa Tropis di Legian Bali, La Vie Villa Tawarkan Fasilitas Lengkap

Menurutnya, transportasi publik di Bali sangat penting untuk kepentingan wisatawan mancenegara dan domestik.

Para wisatawan bisa memanfaatkan kereta api supaya tidak lagi gunakan angkutan konvensional lantaran sudah macet parah.

"Alhamdulillah hari ini bisa tanda tangan kesepakatan bersama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta," tutur Wayan. (*)

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Bali Macet, I Wayan Koster Berniat Bangun Transportasi LRT dan MRT: Harus Belajar pada Jakarta.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved