Banjir di Bali

Pasca Banjir, Pemkot Denpasar Bali Akan Gelar Upacara Wraspati Kalpa Agung di Bantaran Tukad Badung

Pemerintah Kota Denpasar bersama seluruh elemen masyarakat terus bergerak membersihkan sampah sisa banjir. 

Istimewa
TERENDAM - Debit air di Tukad Badung meningkat, Senin 15 September 2025 sehingga pura di bantaran sungai terendam. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Penanganan banjir bandang yang terjadi di Denpasar tak hanya dilakukan dengan jalan sekala, namun juga niskala.

Pemkot Denpasar pun berencana akan melaksanakan upacara pasca terjadinya banjir bandang.

Hal itu diungkapkan Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara yang diwawancarai Selasa 18 September 2025.

Upacara tersebut yakni Wraspati Kalpa Agung yang akan digelar di bantaran Tukad Badung.

Baca juga: 1.535 Siswa SD dan SMP di Denpasar Bali Terdampak Banjir Bandang, Perbaikan Plafon Jebol Bertahap

"Memang kami akan rencanakan, sudah istilahnya nangkil di Ratu Peranda dan diberikan arahan untuk menggelar upacara Wraspati Kalpa Agung di bantaran Tukad Badung," paparnya.

Menurut Jaya Negara, upacara tersebut digelar sebagai wujud permohonan maaf.

Untuk pelaksanaannya sendiri, Jaya Negara mengatakan masih mencari hari baik.

Meski demikian, kemungkinan upacara ini akan digelar pada 30 September 2025 bertepatan dengan Anggar Kasih Kulantir dan Kajeng Kliwon.

"Mungkin 30 September ini. yang penting niat kami adalah memohon maaf pada Yang di Atas tetap kita lakukan," paparnya.

Selain itu, Pemerintah Kota Denpasar bersama seluruh elemen masyarakat terus bergerak membersihkan sampah sisa banjir. 

Hal tersebut dilaksanakan guna memastikan semua wilayah terdampak kembali bersih, dan aktivitas masyarakat tidak terganggu. 

Pembersihan ini melibatkan ASN, OPD, TNI, Polri serta masyarakat sekitar bahu membahu 

"Iya saat ini kita berbagi tugas, dan jangka pendek kita fokus pembersihan sampah-sampah sisa banjir, kita bersihkan bertahap," kata Jaya Negara. 

Jaya Negara mengatakan bahwa, membersihkan wilayah Kota Denpasar yang terdampak banjir memerlukan langkah cepat. 

Hal ini untuk memastikan kembali pulihnya aktivitas masyarakat. Sehingga perekonomian bisa kembali tumbuh. 

"Setelah bersih, baru akan kami tata titik yang rusak, dalam jangka pendek kita fokus memastikan aktivitas masyarakat bisa kembali normal, dan ekonomi bisa tumbuh," ujarnya. (*)

Kumpulan Artikel Bali

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved