Berita Buleleng

Pompa Air Rusak, 136 KK di Silagading Buleleng Sulit Akses Air Bersih

136 Kepala Keluarga (KK) di Banjar Dinas Silagading, Desa Sambirenteng, Kecamatan Tejakula, Buleleng, Bali kesulitan mengakses air bersih sejak tiga

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Istimewa
Petugas BPBD Buleleng saat menyuplai air bersih untuk warga di Banjar Dinas Silagading, Desa Sambirenteng, Jumat (14/7/2023) 

TRIBUN-BALI.COM, BULELENG - 136 Kepala Keluarga (KK) di Banjar Dinas Silagading, Desa Sambirenteng, Kecamatan Tejakula, Buleleng, Bali kesulitan mengakses air bersih sejak tiga hari belakangan ini. 

Hal tersebut terjadi lantaran pompa spam yang ada di wilayah tersebut rusak. 

Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Putu Ariadi Pribadi dikonfirmasi Jumat (14/7/2023) mengatakan atas kerusakan pompa tersebut, pemerintah di desa setempat bersurat ke BPBD Buleleng untuk dibantu suplai air bersih.

Baca juga: Pekak Usia 73 Tahun Cabuli Anak di Bawah Umur, Ini Kata Polres Buleleng 

Pihaknya pun mulai menyuplai air bersih untuk memenuhi kebutuhan ratusan KK di wilayah Banjar Dinas Silagading sejak Rabu (12/7/2023). 


Setiap hari air bersih yang disuplai sebanyak tiga hingga empat tangki. Dengan isian 15 hingga 20 ribu liter air per tangkinya. Air bersih disuplai setiap pukul 09.00 Wita hingga 16.00 Wita.

Bantuan suplai air bersih ini akan terus dilakukan oleh BPBD Buleleng, hingga pompa air selesai diperbaiki.

Baca juga: Diskominfosanti Buleleng Akan Tambah CCTV di Tiga Titik, Anggaran Rp20 Juta Per Unit

"Mereka kesulitan mengakses air bersih karena pompa airnya rusak, bukan karena kekeringan," kata Ariadi. 


Hingga saat ini Ariadi menyebut, belum ada desa yang mengeluh kesulitan untuk mengakses air bersih karena dampak kekeringan.

Namun demikian, Ariadi mengimbau kepada masyarakat untuk mulai menampung air bersih sebelum puncak kemarau tiba, yang diprediksi terjadi pada Agustus mendatang. 

Baca juga: Ketua DPD PAN Buleleng Tutup Usia, Dikenal sebagai Sosok yang Baik dan Ringan Tangan


Di mana ada 28 desa yang diprediksi berpotensi mengalami krisis air bersih. Puluhan desa itu tersebar di Kecamatan Tejakula,  Sawan, Sukasada, Kubutambahan, Banjar, Busungbiu dan Gerokgak.


"Astungkara sampai saat ini belum ada desa yang mengeluh kesulitan mengakses air bersih, karena sumber mata airnya mengecil akibat musim kemarau."

"Apabila ada desa yang sulit mengakses air bersih, kami bersama PDAM hingga TNI-Polri siap membantu menyuplai," tandasnya. (*)

 

 

Berita lainnya di Krisis Air Bersih

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved