Berita Buleleng
28 Desa di Buleleng Bersiaplah untuk Puncak Kemarau, BPBD Ingatkan Warga Mulai Sekarang Tampung Air
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng mengingatkan warga mulai menampung air persiapan musim kemarau.
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, BULELENG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng mengingatkan warga mulai menampung air persiapan musim kemarau.
Sampai saat ini, belum ada desa yang melaporkan kesulitan mendapat air bersih karena kekeringan.
Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Putu Ariadi Pribadi mengimbau kepada masyarakat untuk mulai menampung air bersih sebelum puncak kemarau tiba.
Baca juga: Pekak Usia 73 Tahun Cabuli Anak di Bawah Umur, Ini Kata Polres Buleleng
Kemarau diprediksi terjadi pada Agustus mendatang.
Ia menjelaskan, ada 28 desa yang berpotensi mengalami krisis air bersih. Puluhan desa itu tersebar di Kecamatan Tejakula, Sawan, Sukasada, Kubutambahan, Banjar, Busungbiu dan Kecamatan Gerokgak.
"Astungkara sampai saat ini belum ada desa yang mengeluh kesulitan mengakses air bersih, karena sumber mata air mengecil akibat musim kemarau."
Baca juga: Diskominfosanti Buleleng Akan Tambah CCTV di Tiga Titik, Anggaran Rp20 Juta Per Unit
"Apabila ada desa yang sulit mengakses air bersih, kami bersama PDAM hingga TNI-Polri siap membantu menyuplai," tandasnya, Jumat (14/7/2023).
Sementara itu, ratusan warga di Banjar Silagading, Desa Sambirenteng, Kecamatan Tejakula, tak mendapat air bersih sejak tiga hari belakangan. Ini terjadi lantaran pompa air yang ada di wilayah tersebut rusak.
Baca juga: Ketua DPD PAN Buleleng Tutup Usia, Dikenal sebagai Sosok yang Baik dan Ringan Tangan
Putu Ariadi mengatakan atas kerusakan itu, pemerintah desa bersurat ke BPBD Buleleng untuk dibantu air bersih. Ia mulai menyuplai air bersih untuk memenuhi kebutuhan ratusan KK di wilayah Banjar Dinas Silagading sejak Rabu kemarin.
Setiap hari air bersih yang disuplai sebanyak tiga hingga empat tangki. Dengan isian 15 hingga 20 ribu liter air per tangki. Air bersih disuplai setiap pukul 09.00 Wita hingga 16.00 Wita.
Air akan terus dikirim hingga pompa air selesai diperbaiki. "Mereka kesulitan mengakses air bersih karena pompa air rusak, bukan karena kekeringan," kata Ariadi. (*)
Berita lainnya di Kemarau
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.