Buku “Pemolisian Digital dengan Artificial Intelligence” Patut Jadi Referensi Anggota Bhayangkara
Buku “Pemolisian Digital dengan Artificial Intelligence” patut menjadi referensi semua anggota Bhayangkara di setiap level.
TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Pemolisian digital dengan menggunakan teknologi kecerdasan buatan memberikan potensi besar dalam meningkatkan keamanan di dunia digital.
Dengan kemampuan AI atau artificial intelligence dalam mendeteksi dan mencegah kejahatan digital, diharapkan bahwa negara-negara dan lembaga penegak hukum dapat lebih efektif dalam melawan ancaman di dunia maya.
Namun, penting untuk tetap mempertimbangkan aspek privasi dan keadilan dalam implementasi pemolisian digital dengan AI.
Dengan pendekatan yang hati-hati dan pengawasan yang tepat, pemolisian digital yang berbasis AI dapat menjadi alat yang kuat dalam melindungi masyarakat dari ancaman dunia digital yang terus berkembang.
Baru-baru ini, seorang perwira tinggi Kepolisian Republik Indonesia (Polri) yakni Brigjen Pol Dr. Yehu Wangsajaya, S.I.K., M.Kom bersama dua sahabatnya, Dr. Ir. Arief Wibowo, M.Kom, dan Asep Surahmat, M.Kom berkolaborasi menerbitkan buku “Pemolisian Digital dengan Artificial Intelligence” dan ternyata menjadi buku pertama dan satu-satunya di Indonesia tentang pemolisian digital berbasis kecerdasan buatan.
Peluncuran buku tersebut berlangsung pada 28 Juni 2023.

Secara khusus Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana mendapat undangan dari Yehu untuk menghadiri acara tersebut.
Namun karena telah ada agenda di Yogyakarta sehingga tidak menghadiri acara penting tersebut.
Dr Aqua Dwipayana menyambut positif terbitnya buku penting ini.
Baca juga: Buku Versi Digital Kuliner Leluhur Bali Diluncurkan, Hadirkan Berbagai Makanan Khas Pulau Dewata
Buku tersebut, menurut doktor Komunikasi lulusan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran itu sangat layak sebagai referensi jajaran Polri, khususnya para pemimpin Korps Bhayangkara di semua level.
“Buku ini sangat relevan dan kontekstual dengan situasi saat ini ketika semua aspek dalam kehidupan semakin terdigitalisasi dan berbasiskan pada penggunaan kecerdasan buatan sebagai bagian dari perang melawan kejahatan,” ucap Dr Aqua Dwipayana yang dihubungi Minggu 16 Juli 2023.
Menurut pria yang hobi silaturahim tersebut, pemolisian digital dengan menggunakan teknologi kecerdasan buatan memberikan solusi baru dalam menangani kejahatan digital.
AI dapat digunakan untuk menganalisis data dan mengidentifikasi pola-pola yang mencurigakan atau ancaman keamanan, memungkinkan pihak kepolisian untuk melakukan intervensi yang cepat dan efisien.
“Sistem AI yang terlatih dapat memantau jaringan komputer, media sosial, dan platform digital lainnya untuk mendeteksi aktivitas yang melanggar hukum, seperti penyebaran konten ilegal, peretasan, atau tindakan terorisme online,” kata Dr Aqua Dwipayana menegaskan.
Layak Menjadi Bacaan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.