Tahun Baru Islam 1445 H

2 Hari Menuju Bulan Muharram 1445 H: Benarkah Pantang Menikah di Bulan Suro? Begini Penjelasannya

Meski tak semua orang mengikuti, kepercayaan leluhur ini telah dipegang sebagian masyarakat Jawa sejak dahulu.

Editor: Mei Yuniken
freepik
Ilustrasi - 2 Hari Menuju Bulan Muharram 1445 H: Benarkah Pantang Menikah di Bulan Suro? Begini Penjelasannya 

Sehingga terdapat rehat atau jeda sejenak dari biaya hajatan, tidak hanya dari pihak penyelenggara, tetapi juga bagi orang yang menghadiri hajatan.

Jika tak ada rehat dalam satu bulan, bisa dipastikan sepanjang tahun masyarakat akan mengadakan atau menghadiri hajatan.

Sehingga perlu kerja yang lebih keras untuk memenuhi pengeluaran tersebut.

Seringnya frekuensi gelaran pernikahan bisa membuat orang sebal karena menghadiri hajatan pernikahan atau hajatan lain yang tak ada hentinya.

Jadi, jika ada jeda selama satu bulan, pengeluaran pun ikut 'beristirahat' dan uang yang ada bisa disimpan.

Saat semua hal itu dilakukan akan masuk dalam kearifan lokal yang akan memunculkan toleransi, meningkatkan spiritual, atau lebih memahami keadaan sekitar.

Bahkan, dalam Islam, ada sunah untuk berpuasa pada tanggal 9, 10 dan 11 Muharram (Suro).

Hal ini mengindikasikan, kita bisa mengambil hikmah dari puasa dengan merenung dan mengekang diri dari hawa nafsu, bukannya membuat hajatan pesta.

Selain itu dengan berpuasa, kita juga dapat belajar untuk tidak mengonsumsi makanan dan minuman yang berlebihan.

Mengenai perbedaan pendapat di kalangan masyarakat tentang pantangan hajatan di bulan Suro, semuanya memiliki tujuan yang baik.

Ibadah puasa itu juga merupakan reflesi ibadah yang bagus dilakukan untuk meningkatkan spiritual kita di bulan Suro.

(*)

Artikel ini telah tayang di TribunBatam.id dengan judul Benarkah Pantang Menikah di Bulan Muharram atau Suro dalam Kepercayaan Jawa?, 

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved