Berita Bali
Makna Amrta Sagara Dalam Kitab Adiparwa Dijelaskan Ketua PHRI Denpasar, Rangkaian SVF 2023 di Sanur
Ditambahkan Gusde, sapaan akrabnya, dalam kitab Adiparwa, ada dua konsep yang memengaruhi kehidupan masyarakat di Bali.
TRIBUN-BALI.COM - Ketua Umum Sanur Village Festival Ida Bagus Gede Sidharta Putra menjelaskan, bahwa dalam kitab Adiparwa disebutkan laut (Sagara) sebagai sumber kehidupan (Amrta).
Sehingga tepat digunakan sebagai tema terkini Sanur Village Festival, karena setiap tema SVF selalu merupakan serapan dari kondisi dan animo masyarakat terkini.
Ditambahkan Gusde, sapaan akrabnya, dalam kitab Adiparwa, ada dua konsep yang memengaruhi kehidupan masyarakat di Bali.
Yaitu mencari laut ke dalam diri disebut Amrta Jiwa, dan mencari laut ke luar tubuh di sebut Amrta Urip.
Ditambahkan Gusde Sidharta, Dalam lontar Kuttara Kanda Dewa, Purana Banggsul disebutkan
“Sagara Kretih” sebagai pengingat agar masyarakat Bali membuat “tenget” dan menyucikan Sagara yang diimplementasikan dengan pembangunan Pura Segara, Nyepi Segara dan Upacara besar di Candi Narmada.
Baca juga: Juli Tewas Saat Panen Terumbu Karang, Tenggelam di Water Bee Teluk Gilimanuk Jembrana
Baca juga: Trimayasa Beli Dolar Palsu Rp 200 Juta! Diedarkan dengan Modus Pelunasan Pembelian Mobil

Selain sebagai tempat mencari kehidupan, dalam pandangan kewaskitaan masyarakat Bali, pada
Campuhan Sagara adalah tempat untuk memusnahkan Sarwa Mala, yaitu sarwa rogha : segala penyakit, sarwa vighna : segala halangan, sarwa satru : segala musuh, papa klesa : mengotori hidup.
Dan sarwa dusta : berbagai bencana dari orang jahat. Diyakini Campuhan merupakan pertemuan sungai dengan lautan seperti pertemuan ibu dan bapak, ibu berbentuk sagara dan bapak dalam bentuk lingga dan ini disebut pula sebagai pertemuan purusa-pradana.
Dan Campuhan ini diyakini sebagai tempat melukat untuk mensucikan diri. Di sagara juga setiap tahun diadakan upacara melasti sebelum hari Nyepi, untuk menyucikan pralingga dan juga tujuan untuk mensucikan kekotoran dunia dan menerima sarinya Amrta di tengah Sagara.
Diceritakan pula, Sagarav yang asri menjadi pilihan Sang Kawi menulis indahnya sagara, beliau adalah Ida Dang Hyang Nirartha, pendeta utama Dalem Waturenggong pada masa lalu, yang memiliki kesukaan berkelana menghasilkan kekawin berjudul “Kidung Rasmi Sancaya.”
Beliau yang dimulaikan dengan sebutan sebagai Pedanda Sakti Bahu Rauh, Danghyang Dwijendra, Pangeran Sangupati atauTuan Sumeru duduk di bawah pohon di Puncak Bukit Geger menulis keindahan Sagara.

Menjaga Laut Cara Mensyukuri Amrta Sagara
Jadi tema Amrta Sagara bertujuan mensyukuri anugerah dari laut dengan cara menjaga laut.
Masyarakat dan pemerintah di seluruh dunia, patut memberi perhatian khusus, karena lautan disatukan di seluruh dunia.
Sampah yang dibuang entah di daratan mana, bisa saja sampai di Sanur, begitu sebaliknya.
Karena sampah saat ini, didominasi berbahan plastik dan susah diurai. Sampah ini bisa merusak tempat biota laut bertelur dan berkembangbiak.
Demikian pula, kekeruhan air akan berdampak pada mutu air, karena air laut lah yang diuapkan matahari lalu menjadi mendung dan diturunkan dalam bentuk hujan, lalu diserap ke dalam tanah.
Dan mata air itulah yang kemudian menjadi sumber air minum dan berguna pula bagi kelangsungan hidup tumbuhan dan mahluk hidup. Karena itu, dengan menjaga mutu air laut bisa menjamin air bersih buat semua, salah satunya dengan tidak membuang sampah dan limbah ke aliran sungai yang pasti akan menuju laut luas.
Hingga kini warga Hindu di Bali mesakralkan Sagara, bukan saja karena tempat mencari Amrta dan
peleburan.
Tapi karena Sagara adalah “tempat kembali.” Pada upacara ngayut setelah badan menjadi abu
pada upacara ngaben, lalu abunya dikembalikan ke Sagara, artinya dari air (toya) kembali ke air.
Pada kidung Nawa Ruci, Mpu Siwa Murti, disebutkan bahwa Sang Bima ditugaskan oleh Bagawan Drona untuk mencari Tirta Kamandalu ke tengah Sagara dan pada saat menyelam, tidak boleh membawa apa-apa.
Sesungguhnya Bima sedang ditipu gurunya, tapi sebagai murid yang baik dia tetap menuruti
permintaan sang guru.
Di sana kemudian Bima bertemu Bima kecil beraga Dewa Ruci. Lalu siapa Dewa Ruci dalam diri, tidak lain adalah Amrta, yang tidak kena kelayusekaran (meninggal) dan beliau yang meraga
urip jati.
Menurut Gusde, kepanitiaan yang dipimpinya berusaha menerjemahkan konsep Amrta Sagara
dalam berbagai program acara, pembangunan panggung dan diorama yang desainnya merujuk pada panorama dan kehidupan dalam laut.
Pentas – pentas seni budaya, hiburan,serta aktivitas pelestarian lingkungan hidup, semua akan merujuk pada tema Amrta Sagara dan mengampanyekan pentingnya adanya komitmen menyeluruh untuk melestarikan laut secara konsisten dan berkesinambungan.

Sanur dianugrahi tujuh pantai dengan berbagai karakter, yang membentang dari selatan ke utara
sepanjang 8 Km.
Mulai dari pantai Merta Sari, Pantai Semawang, Pantai Batu Jimbar, Pantai Karang,
Pantai Segara Ayu, Pantai Sindhu hingga Pantai Matahari Terbit.
Begitu pula dengan “tembok” terumbu karang di pinggir laut yang terjaga habitatnya dan secara berkala menghasilkan butiran-butiran halus sehingga pantai berwarna putih menjadi ciri khas Sanur.
Bentangan selatan-utara ini membuat di sepanjang pantai bisa menikmati matahari terbit (sunrise) dari timur sepanjang masa.
Berbagai ikan dan biota laut lainnya, hidup dan berkembang dalam habitat yang jernih dan sehat, sehingga menjadi sumber tangkapan bagi nelayan.
Dan dengan kemampuan olahan sejumlah masyarakatnya, menghasilkan kuliner berbahan dasar seafood yang enak.
Kombinasi yang lengkap tersebut, ditambah dengan keramahtamahan penduduknya dan seni budaya adiluhung yang dihasilkannya, maka Sanur sejak dulu sudah menjadi destinasi yang dikenal di seluruh dunia, terbukti terus menerus berdatangan turis dari mancanegara yang memilih Sanur sebagai tempat plesiran.
Berdasar pada pemaparan di atas, Panitia Sanur Village Festival (SVF) 2023 menyelenggarakan festival desa bertaraf internasional ke-16 ini dengan tema Amrta Sagara.
Festival ini mendapat dukungan utama dari AstraPay, sehingga gelaran pada 19-23 Juli 2023 di Pantai Matahari Terbit. Sanur, Denpasar ini disebut AstraPay Amrta Sagara. (*)
Koster Kumpulkan 500 Pelaku Usaha di Bali, Minta Maksimal Tingkatkan Pungutan Wisatawan Asing |
![]() |
---|
Puluhan Karung Sampah Organik dan Anorganik di Pantai Lembeng Diangkut TNI AD |
![]() |
---|
UNGKAP Diiming-imingi Uang Rp 100 Triliun, Koster Tolak Bangun Kasino di Bali |
![]() |
---|
Diimingi Untung Rp100 Triliun, Koster Ogah Bangun Kasino di Bali |
![]() |
---|
Seniman Multidisipliner Lianggono Hadirkan Karya Seni Wang Sinawang di Taman Bali Denpasar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.