Berita Bali

Forcetec Kenalkan SmaGo Tong Sampah Pintar Dari Jepang, Cocok Untuk Smart City di Bali

Forcetec Kenalkan SmaGo Tong Sampah Pintar Dari Jepang, Cocok Untuk Smart City di Bali

Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN BALI/ ADRIAN AMURWONEGORO
Presiden Forcetec, Takemura menunjukkan Tong Sampah Pintar SmaGo yang dibawa dari Jepang. 

TRIBUN-BALI.COM, BALI - Tong sampah pintar asal Jepang yang dinamakan SmaGo (Smart action on the Go) yang diproduksi oleh perusahaan Forcetec dibawa ke Bali, Indonesia. 

Tong sampah yang mampu menampung ratusan ribu sampah ini beroperasi menggunakan tenaga surya untuk mengolah sampah.

Teknologi ini sudah diterapkan di negara Jepang dan efektif mengurai sampah-sampah dari daratan sehingga mengurangi kuantitas sampah laut.

Pada tahun 2021, konsorsium melakukan studi kelayakan yang ditugaskan oleh Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang (METI).

"Kami ditugaskan khusus untuk pengembangan smart city di daerah Sanur, dan sebagai bagian dari studi kelayakan, kami, Forcetec, berpartisipasi dalam studi berdasarkan isu-isu lokal," kata Presiden Forcetec, Takemura saat dijumpai Tribun Bali di Sanur Village Festival, pada Rabu 19 Juli 2023. 

Dia mengatakan, sampah laut yang berasal dari daratan sebesar lebih dari 70 persen. Itulah yang mendasari mereka menciptakan SmaGO yang bekerja dengan sensor otomatis untuk memadatkan sampah.

Di negara Jepang, alat Tong Sampah Pintar ini sudah diproduksi lebih dari 200 unit. 

"Kami menjaga agar sampah tidak hanyut dari daratan secara langsung mengarah pada pengurangan "sampah laut" dan "sampah plastik laut", yang juga merupakan masalah besar di Indonesia," ujarnya. 

Dia menjelaskan, SmaGO secara otomatis menghasilkan listrik dari panel surya di atas, dan menggunakan listrik untuk memadatkan sampah secara otomatis tepat waktu.

Baca juga: Gubernur Bali Wayan Koster Pastikan Proyek Pembangunan Jalan Tol Denpasar-Gilimanuk Tetap Berlanjut


"Dan juga dapat mengoptimalkan waktu dan rute pengumpulan dengan memvisualisasikan volume sampah melalui transmisi data otomatis. Kami ingin laut Bali bersih dari sampah, sampah palstik yang mengalir ke laut asalnya dari darata," kata dia. 

Dia menjelaskan, SmaGo benar-benar telah mengurangi jumlah sampah di banyak daerah di Jepang dimana sistem tersebut telah diperkenalkan, menciptakan lingkungan pengumpulan sampah yang bersih dan efisien setiap saat.

"Kami telah bertemu dengan Sanur Village Festival Chairman yang dipimpin oleh Ida Bagus Sidharta Putra, dan ingin memulai proyek bersama untuk mengurangi sampah laut di Sanur dengan memasang SmaGO di Sanur," jelasnya.

Pihaknya berharap dapat memulai dan menyebarkan inisiatif dari Sanur bersejarah ini, tujuan wisata pertama di Bali, untuk menjadi model lanjutan SDGs di Bali, Indonesia, dan dunia.

"Proyek SmaGO kami adalah model sponsor, dan perusahaan yang mendukung aktivitas kami dapat menjadi sponsor dan membungkus pesan mereka di SmaGO. Jika ada perusahaan yang tertarik, silahkan hubungi kami," paparnya. 

Takemura sangat mengagumi pesona laut Bali, ini bukan pertamakalinya dirinya datang ke Bali, ia yang juga seorang peselancar kerap bermain surfing di Bali. 

"Saya sangat senang dan termotivasi untuk bisa terlibat dengan Bali tercinta dalam pekerjaan saya dan berkontribusi dalam kegiatan menjaga laut yang saya cintai," tuturnya. 

"Saya berharap dapat berkontribusi bersama dengan semua orang untuk melindungi kota Sanur yang indah dan laut yang indah di Bali," pungkasnya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved