Berita Gianyar

Gedung Sekolah Dibangun 1982, BPBD Gianyar Gelar Simulasi Gempa di SDN 2 Keramas

Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gianyar, Bali, menggelar simulasi gempa bumi berkekuatan 4,2 SR dan 6,2 SR yang berpusat 10 kilometer

Istimewa
BPBD Gianyar saat memberikan pemahaman terkait gempa pada anak-anak di SDN 2 Keramas, Blahbatuh, Jumat 21 Juli 2023. 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gianyar, Bali, menggelar simulasi gempa bumi berkekuatan 4,2 SR dan 6,2 SR yang berpusat 10 kilometer di selatan Kuta Selatan, Badung.

Simulasi dilakukan di SD Negeri 2 Keramas, Kecamatan Blahbatuh, Jumat 21 Juli 2023. 


Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Gianyar, I Gusti Ngurah Dibya Presasta menjelaskan, simulasi ini relevan dilakukan di SDN 2 Keramas.

Baca juga: 688 Warga Gianyar Terjangkit DBD di Semester 1 Tahun 2023

Sebab sekolah ini rawan terhadap gempa bumi karena konstruksi gedung ini dibuat pada tahun 1982.

"Gedung SD 2 Keramas dibangun tahun 1982, sangat rentan bila terjadi gempa," ujar Dibya.


Adapun kronologis simulasi tersebut, bermula saat siswa dan guru dalam aktivitas belajar mengajar. Namun sekitar pukul 08.00 wita terjadi gempa 4.2 SR yang berpusat di 10 kilometer selatan Kuta selatan. Gempa dirasakan cukup kuat di sekolah tersebut.

Baca juga: Bupati Gianyar Serahkan Motor Viar di Guwang Sukawati


Pukul 08.10 menit terjadi gempa susulan, dengan kekuatan 6.2 SR. Gempa ini menyebabkan sebagaian bangunan rusak. Dalam hal ini, BPBD Gianyar pun mengajari anak-anak dan pengajar tentang apa yang harus dilakukan dalam situasi demikian. 


"Saat bangunan rusak, anak-anak dan pengajar menyelamatkan diri dan berkumpul di halaman depan sekolah yang jauh dari bangunan. Lalu, Babinkamtibmas Desa Keramas melakukan asesment dan tidak ada korban jiwa," jelas Dibya.

Baca juga: Berpotensi Gempa Dahsyat, BPBD Gianyar Gencarkan Simulasi Kebencanaan ke Kantor-Kantor


Kepala Pelaksana BPBD Gianyar, Ida Bagus Putu Suamba mengatakan, kegiatan ini bertujuan mengedukasi masyarakat sejak dini tentang kesiapsiagaan dan mengurangi risiko saat terjadinya bencana alam.


"Dalam simulasi kali ini melibatkan 79 siswa dan 8 pengajar. Sementara BPBD Gianyar dihadiri Kabid KL sebagai narasumber didampingi Babinkamtibmas Desa Keramas," ujar Gus Suamba.

Baca juga: KPK Bersama Pemkab Gianyar Gelar Rapat Pemantauan dan Evaluasi Pemberantasan Korupsi


Kata dia, BPBD Gianyar mengedepakan mitigasi dalam upaya perlindungan usia rentan sehingga siswa mampu bertindak pada saat sebelum dan sesudah terjadinya bencana.

Hal tersebut dilakukan untuk meminimalisasi dampak yang akan terjadi.

"Mudah-mudahan dengan cara ini, ketika terjadi gempa tidak akan menelan korban jiwa, karena siswa telah diberikan pengetahuan bertindak saat kondisi genting," tandasnya. (*)

 

 

 

Berita lainnya di Simulasi Gempa
 

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved