Berita Bali
Joy Sailing Bersama Danlanal Denpasar Patroli Keamanan Perairan di Bali 'Melihat Laut Dari Laut'
Joy Sailing Bersama Danlanal Denpasar Patroli Keamanan Perairan di Bali 'Melihat Laut Dari Laut'
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Kartika Viktriani
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Denpasar Kolonel Marinir I Dewa Nyoman Gede Rake Susilo, SE melaksanakan patroli keamanan laut memantau situasi keamanan perairan di kawasan Pelabuhan Benoa.
Patkamla merupakan tugas pokok TNI AL dam menjaga perairan khususnya di Perairan Benoa yang menjadi pintu masuk kapal di Bali.
Para awak media juga diwajibkan mengenakan rompi pelampung atau life jacket untuk keamanan dan kenyamanan selama berlangsungnya patroli di lautan.
Kapal yang digunakan untuk Patkamla anggota TNI AL memang tidak berukuran cukup besar karena bukan kapal angkutan dan hanya berkapasitas beberapa orang saja.
Struktur kapal pun didesain sedemikian rupa agar bisa menyesuaikan dinamika perairan saat berpatroli di lautan.
Danlanal Denpasar pun mengajak awak media di Bali untuk 'melihat laut dari laut'. Apa itu melihat laut dari laut, yakni melihat kondisi kemananan, patroli di perairan dari kacamata TNI AL.
Di mana situasi lautan yang begitu kompleks dari segi cuaca, ketinggian ombak, hingga pintu masuk yang tak terbatas membuat kerawanan kejahatan rentan terjadi.
"Seperti ini kondisi ombak cuaca semuanya mempengaruhi kegiatan, beginilah apa yang menjadi tugas kami. Patroli ini rutin setiap Posal melaksanakan pengamanan wilayah laut dari Gilimanuk- Jembrana-Benoa-Celukan Bawang-Gilimanuk, itu perputarannya," kata dia.
"Semua bisa masuk kapanpun dimanapun lewat mana saja, kejahatan bisa mengintai oleh karena itu kami lakukan patroli rutin di kawasan perairan ini," imbuhnya.
Baca juga: Gubernur Bali Dukung Dua Hal Penting Ini Untuk Lanal Denpasar, Kaget Lihat Asrama Yang Kurang Layak
Menurut Danlanal, peran media dalam mengekspose aktivitas TNI AL sangatlah penting untuk mengangkat moril prajurit TNI AL.
"Dengan adanya media, moril pasukan menjadi naik. Seperti halnya di Rusia dan Ukraina perang di media juga mengintrol untuk moril, melalui pemberitaan ini menang itu menang ini kalah itu kalah, itu sangat penting," kata Danlanal.
"TNI AL memiliki satuan unsur terkecil yang berada di Pelabuhan Benoa, di mana perairan ini menjadi tempat lalu lalang kapal pesiar, kapal angkut, kapal personel, perdagangan. Dari Lembar, Kalimantan, dari wilayah Indonesia lainnya masuk ke Bali lewat sini. Situasi sangat padat apalagi di sini adalah jalur ALKI (Alur Laut Kepulauan Indonesia) 2," paparnya.
Sementara menghadapi dampak-dampak cuaca ekstrem, Danlanal mengimbau agar pelaku aktivitas di laut seperti halnya prajurit TNI AL hingga nelayan pun diharapkan mematuhi arahan dari BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika).
"Situasi cuaca ekstrem, tentu kami selalu berkoordinasi dengab BMKG, cuaca bagus patroli, kalau cuaca tidak bagus kami menyesuaikan kondisi karena bisa menbahayakan kapal dan keselamatan prajurit yang patroli," ujarnya.
"Kami juga tekankan kepada masyarakat untuk berhati-hati mengatasi situasi perubahan iklim. BMKG, Dinas Navigasi, dan stakeholder memberitahu situasi cuaca buruk agar tidak melaut, khususnya nelayan agar memperhatikan jarak-jarak tidak jauh dari pulau menghindari kecelakaan atau hilang di laut," pungkas Danlanal.
Sementara itu, dari anjungan kapal, saat berpatroli, Palaksa Lanal Denpasar, Mayor Laut (P) I Gde Padang Suryawan melalui pengeras suara memberikan penjelasan lengkap mengenai situasi perairan, batas-batas pintu masuk pelabuhan, tanda-tanda penting di lautan, kondisi ombak dan cuaca dan strategi berpatroli.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.