Pemilu 2024
Elektabilitas Prabowo Subianto Mulai Meroket, De Gadjah: Kami Tetap Bekerja Keras
De Gadjah dan seluruh kader Gerindra di Bali akan tetap bekerja keras dan menjaga tren positif.
Penulis: Ida Bagus Putu Mahendra | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Elektabilitas Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto mulai meroket.
Berdasarkan hasil survei Indikator Politik yang dirilis pada akhir Juli 2023 lalu, elektabilitas Prabowo Subianto menempati urutan tertinggi dengan angka 36,8 persen.
Sementara itu Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah yang juga capres usungan PDIP itu berada di posisi kedua dengan angka 35,7 persen.
Sedangkan di posisi ketiga, ditempati oleh Anies Baswedan, mantan Gubernur DKI Jakarta yang juga diusung oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan (NasDem, PKS, Demokrat) dengan perolehan angka 21,5 persen.
Baca juga: Bawaslu Bali Serius Awasi Pemilu 2024, Ungkap Setiap Tahapan Berpotensi Sengketa
Menanggapi elektabilitas sang ketua umum yang mulai menanjak, Ketua DPD Gerindra Bali Made Muliawan Arya mengaku tak ingin jumawa.
Pria yang akrab disapa De Gadjah itu menegaskan, dia dan seluruh kader Gerindra di Bali akan tetap bekerja keras dan menjaga tren positif itu.
“Kami sebagai kader tidak berani jumawa. Kami akan terus bekerja keras, dan menjaga tren positif ini,” ungkap De Gadjah, Jumat 4 Agustus 2023.
Dengan momentum ini, kata De Gadjah, secara tak langsung membuktikan bahwa Prabowo Subianto merupakan sosok yang tepat untuk memimpin Indonesia ke depan.
“Kami tetap berdoa agar beliau bisa menjadi pemimpin bangsa ini. Kami sendiri ingin membuktikan kepada masyarakat yang salah dalam menilai beliau, bahwa beliau itu orang yang tepat,” tambahnya.
Prabowo Subianto yang kini menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) itu nampaknya ingin kadernya di daerah berhubungan baik dengan partai politik lain.
Hal itu disampaikan baik tersirat oleh Prabowo Subianto maupun tersurat dari DPP Gerindra.
Pasalnya, bila ada kader Gerindra yang merendahkan parpol lain, akan dikeluarkan dari Gerindra.
“Kami sudah dapat instruksi. Satu, kami harus menjaga hubungan baik dengan semua parpol. Tidak boleh menjelek-jelakan parpol lain.”
“Itu tersirat dan tersurat dari Pak Prabowo. Secara tersurat DPP menginstruksikan. Kalau melanggar, keluar dari barisan,” ungkap De Gadjah.
Keseriusan Prabowo Subianto untuk merangkul parpol lain telah ditunjukannya dengan bersilaturahmi kepada Partai Solidaritas Indonesia (PSI) pada Rabu 2 Agustus 2023 lalu.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.