Bisnis

Bule di Bali Pakai BBM Bersubsidi, Pengguna Hanya yang Terdaftar di MyPertamina!

Terkait bule atau wisatawan mancanegara (wisman) yang menggunakan BBM bersubsidi yaitu Pertalite di Bali, Pertamina angkat bicara.

Penulis: Arini Valentya Chusni | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
ist/Kompas.com
Terkait bule atau wisatawan mancanegara (wisman) yang menggunakan BBM bersubsidi yaitu Pertalite di Bali, Pertamina angkat bicara. 

TRIBUN-BALI.COM - Terkait bule atau wisatawan mancanegara (wisman) yang menggunakan BBM bersubsidi yaitu Pertalite di Bali, Pertamina angkat bicara.

Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi mengatakan siapa pun bisa memakai BBM bersubsidi termasuk Pertalite asalkan kendaraannya sudah terdaftar di MyPertamina.

"Sampai saat ini Pertalite masih dalam tahap pendaftaran data kendaraan. Belum ada pembatasan pengguna asal kendaraannya sudah terdaftar di aplikasi My Pertamina," ujar Ahad saat dikonfirmasi Tribun Bali, Senin (7/8).

Subsidi tepat sasaran pada jenis BBM solar subsidi dan Pertalite, sebagai salah satu upaya untuk melindungi hak-hak masyarakat yang seharusnya mendapatkan subsidi. Pendaftaran Program Subsidi Tepat masih terus dibuka.

Baca juga: Sekarang Tak Perlu Zigzag, Semua Polres di Bali Terapkan Lintasan Baru Uji Praktik SIM C

Baca juga: Konsumsi RT Masih Jadi Penggerak, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,17 Persen Kuartal II 2023

Baca juga: Sisa Cadangan Air di Karangasem Cukup Sebulan Lagi, Bak Penampung Kian Surut, Warga Mulai Irit

Terkait bule atau wisatawan mancanegara (wisman) yang menggunakan BBM bersubsidi yaitu Pertalite di Bali, Pertamina angkat bicara.
Terkait bule atau wisatawan mancanegara (wisman) yang menggunakan BBM bersubsidi yaitu Pertalite di Bali, Pertamina angkat bicara. (tribun bali/ luh de dwi jayanthi)

Konsumen yang ingin mendaftarkan kendaraannya sebagai penerima BBM subsidi dapat melalui online di website subsiditepat.mypertamina.id secara langsung. Pendaftaran juga dapat diakses melalui aplikasi MyPertamina. Selain itu pendaftaran dapat juga dilakukan di SPBU Pertamina.

Ketentuan terkait peruntukan dalam pembelian BBM Subsidi telah diatur sesuai Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran BBM.

Ahad menambahkan jenis kendaraan pribadi roda empat pengisian Solar Subsidi sebanyak 60 liter per hari, 80 liter per hari untuk kendaraan penumpang atau barang roda 4. Serta 200 liter per hari untuk kendaraan penumpang atau barang roda 6 atau lebih. Sedangkan untuk BBM Subsidi jenis Pertalite maksimal 120 liter per hari.

"Yang belum mendaftar Subsidi Tepat mereka diberikan jatah itu 20 liter atau Rp 200 ribu. Bagi mereka yang sudah daftar ini, maka sebetulnya tidak ada batasan. Artinya dari sisi BPH Migas belum mengeluarkan regulasi yang membatasi konsumsi Pertalite di masyarakat," katanya.

Sementara itu, terkait adanya bule yang juga membeli gas elpiji 3 kg yang merupakan gas bersubsidi, Ahad menuturkan wisman tidak boleh membeli elpiji 3 kg karena layak secara finansial, apalagi bule yang memiliki usaha di Bali.

"Mayoritas kan sudah mampu membeli. Mereka bisa berlibur di Bali atau menetap secara tidak langsung kan finansialnya cukup. Gas melon itu hanya untuk orang miskin yang layak menerima subsidi dari pemerintah," ujar Ahad.

Ahad mengatakan, pangkalan atau agen yang menyuplai elpiji 3 kg, harus tegas untuk mengarahkan bule tersebut untuk membeli gas 5,5 kg atau lebih. Adapun harga elpiji subsidi 3 kg di Bali Rp 18 ribu per tabung sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan melalui Pergub Bali No 63 Tahun 2022.

Terlebih, bagi masyarakat yang membeli elpiji 3 kg diwajibkan melakukan registrasi berupa nomor KK dan NIK agar nantinya Pertamina dapat mempertanggungjawabkan siapa saja masyarakat yang merasakan gas bersubsidi ini.

“Kami harus pertanggungjawabkan kepada negara, siapa saja yang ambil (elpiji subsidi). Jumlah penduduk di Bali yang sudah melakukan registrasi pembelian elpiji subsidi 3 kg sudah mencapai 108 ribu dan akan terus bertambah," kata Ahad.

Sebelumnya, Anggota Komisi VI DPR RI I Nyoman Parta menyebutkan, ada warga negara asing (WNA) ikut membeli elpiji bersubsidi 3 kg di Bali. “Orang asing yang punya rumah sendiri, vila, pondok sendiri ternyata mereka memanfaatkan. Saya lihat sendiri di lapangan,” kata Parta ketika meninjau distribusi elpiji subsidi, Minggu (30/7).

Menurut dia, WNA yang ikut membeli elpiji subsidi itu diperkirakan karena penjual enggan berdebat dengan orang asing tersebut. “Iya dia ambil juga, kan dikasih juga. Orang juga tidak bisa berdebat dia (WNA) boleh atau tidak (membeli),” ujarnya. Menurutnya, elpiji 3 kg itu hanya untuk masyarakat miskin yang sudah tertulis di tabung elpiji 3 kg tersebut. (avc)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved