Inflasi Juli 2023 di Denpasar Sebesar 0,36 Persen, Dipengaruhi Biaya Transportasi dan Pendidikan

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Inflasi di Kota Denpasar sebesar 2,66 persen dari Juli 2023 terhadap 2022 atau year to year.

Angka inflasi ini lebih rendah dibandingkan nasional yang mencapai 3,02 persen. 

 
Kabag Perekonomian Setda Kota Denpasar I Wayan Putra Sarjana mengatakan, Bulan Juli 2023, inflasi Kota Denpasar tercatat setinggi 0,36 persen (month to month). 

Baca juga: Berisiko Picu Inflasi pada Juni 2023! BI Bali Sebut Daging Ayam dan Bawang Merah Jadi Pemicu

Dari 90 kota amatan inflasi nasional, tercatat 77 kota mengalami inflasi dan 13 kota lainnya mengalami deflasi. 

Jika diurutkan dari inflasi tertinggi maka Kota Denpasar dengan inflasi setinggi 0,36 persen menempati urutan ke-18 dari 77 kota. 
 
Pihaknya mengatakan, penyumbang inflasi pada bulan Juli ini yaitu biaya pendidikan dan transportasi. 

Baca juga: Tekan Inflasi Jelang Hari Raya, Pemkot Denpasar Gencar Gelar Pasar Murah, Ludes Dalam Satu Jam

Hal ini berkaitan dengan tahun ajaran baru dan liburan sekolah. 

"Harga kebutuhan pokok tidak memberi sumbangan pada angka inflasi pada Juli ini, meski ada Hari Raya Galungan yang dilalui," katanya, Selasa 8 Agustus 2023. 
 
Terkait komoditi yang perlu diwaspadai untuk bulan ini, ketersediaan beras perlu diperhatikan. 

Baca juga: Kendalikan Inflasi, Jelang Hari Raya Pemkot Denpasar Gelar Pasar Murah

Hal tersebut karena ancaman elnino (kekeringan) di beberapa negara, termasuk India yang sudah menyatakan mengurangi ekspor beras. 

"Berdasarkan rakor tadi, Bulog menyebutkan negara India mengurangi ekspor beras. Kita berkoordinasi dengan Bulog untuk menjaga ketersediaan pangan," katanya.
 
Terkait dengan ketersediaan beras saat ini di Kota Denpasar, ia mengatakan hingga saat ini masih aman. 

Namun berdasarkan arahan pemerintah pusat, beras menjadi komoditas yang harus diwaspadai terhadap inflasi. (*)

Berita lainnya di Inflasi