Berita Bali

Kejar Target Indonesia Zero Emission 2060, KLHK Adakan Program FOLU Net Sink 2030 di Bali

Kejar Target Indonesia Zero Emission 2060, KLHK Adakan Program FOLU Net Sink 2030 di Bali

Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Fenty Lilian Ariani
Tribun Bali/ Ni luh Putu Wahyuni Sari
Dr. Hanif Faisol Nurofiq, selaku Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan (Dirjen PKTL) dan Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra ketika ditemui diacara FOLU Net Sink 2030 yang bertempat di Wiswa Sabha, Denpasar, Bali. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehitanan (KLHK) Indonesia telah mengumumkan bahwa akan memenuhi net zero emission maksimal pada tahun 2060.

Untuk mencapai target tersebut dibutuhkan beberapa program salah satunya FOLU Net Sink 2030. 

Dr. Hanif Faisol Nurofiq, selaku Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan (Dirjen PKTL) ketika ditemui diacara FOLU Net Sink 2030 yang bertempat di Wiswa Sabha, Denpasar, Bali mengatakan sebelum net zero emisi, akan dilakukan evaluasi-evaluasi apa saja yang mungkin diakselerasi. 

“Ini menjadi sektor yang berkontribusi 60 persen kemudian kontibusi Bali sebenarnya tutupan hutannya tidak terlalu besar hanya sekitar 20 persen dengan luas kawasan 20 persen namun inisiatif yang cukup besar dari Bali akan menjadi minat tersendiri dan daya tarik tersendiri untuk mempromosikan program FOLU Net Sink 2030,” ujar, Hanif. 

Sementara dari sisi hutan mangrove yang ada di Bali, telah dilakukan beberapa terobosan melalui inisiatif Pemprov Bali dengan memperluas lahan-lahan mangrove juga tanaman swadaya.

Dikatakan Hanif Provinsi Bali telah menambah kontribusi terhadap capaian target zero emisi tapi utamanya ada di Sumatera dan Kalimantan.

Hal tersebut karena deforestasi (penggundulan atau penebangan hutan) disana masih sangat besar kemudian kebakaran hutan masih terjadi sehingga target utama FOLU Net Sink 2023 pada Pulau tersebut besar. 

“Juga kontribusi terhadap penyebaran CO2 cukup besar itu kemudan dengan pengontrolan modifikasi cuaca bisa kita tangani,” imbuhnya. 

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali, Dewa Made Indra yang turut membuka acara FOLU Net Sink 2030 di Wiswa Sabha mengatakan kegiatan ini merupakan pendahuluan sosialisasi Indonesia FOLU Net Sink 2030, yang memberikan pemahaman apa itu FOLU Net Sink 2030.

Beberapa materi akan dibahas salah satunya antisipasi perubahan iklim dan penurunan emisi akibat efek rumah kaca. 

Untuk upaya Pemerintah Provinsi Bali mengurangi Gas Emisi ini dikatakan Dewa Indra sudah dengan mengeluarkan beberapa kebijakan-kebijakan strategis. 

“Pak Gubernur Bali sudah mengeluarkan kebijakan strategis sebagai bentuk adaptasi perubahan iklim, ini kan disebabkan oleh meningkatnya emisi karbon gas rumah kaca jadi kebijakan-kebijakan Pak Gubernur dibidang lingkungan energi bersih dalam rangka itu,” kata, Dewa Indra. 

Nama kebijakan tersebut seperti Perda Pertanian, Pergub Energi Baru Terbarukan.

Dalam hal ini Pemprov Bali ingin berkontribusi secara kuat dalam adaptasi perubahan dalam pemgurangan efek gas rumah kaca dan mewujudkan pengurangan emisi karbon. (*) 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved