Berita Badung
Ratusan Hektar Sawahnya Kekeringan, Petani di Penarungan Mengwi Badung di Pastikan Tidak Panen Padi
Ratusan Hektar Sawahnya Kekeringan, Petani di Penarungan Mengwi Badung di Pastikan Tidak Panen Padi
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Fenty Lilian Ariani
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Ratusan hektar sawah di wilayah Desa Penarungan, Kecamatan Mengwi Badung mengalami kekeringan. Padahal petani di subak Penarungan saat ini menanam padi.
Hal itu pun dipastikan saat ini banyak petani yang akan mengalami gagal panen padi.
Mengingat tidak ada sama sekali air yang mengalir di saluran irigasi di Subak Penarungan
Dari pantauan di lokasi saluran irigasi dari arah Anggungan ke Penarungan terlihat kering.
Bahkan lahan pertanian di desa Penarungan juga kering hingga tanahnya mengalami keretakan.
Sayangnya sama sekali tidak terlihat adanya petani yang memperhatikan atau menggarap sawahnya.
Namun menurut informasi ada 266 hektar lahan pertanian yang mengalami kekeringan.
Kekeringan itu terjadi karena tanggul di aliran Tukad Yeh Penet sejak 8 Juli 2023 jebol sehingga, aliran air ke areal pertanian di Subak Penarungan terputus total.
Akibatnya 480 orang anggota subak yang memiliki tanaman padi terancam tidak dapat tumbuh dengan baik atau kemungkinan akan gagal panen.
Baca juga: Aniaya Putu Pekak Hingga Tewas Saat Malam Pengerupukan, De Anggur dan Bembem Jalani Sidang Dakwaan
"Kalau kondisinya seperti itu (kering -red) sudah pasti akan.mengalami gagal panen," kata Pekaseh Subak Penarungan, Badung, I Made Suka.
Pihaknya mengakui jika saat ini tidak ada air yang mengalir ke saluran irigasi di Subak Penarungan.
Namun ada beberapa yang sawah yang lokasinya dekat dengan Anggungan yang mendapat air.
Hanya saja petani harus melakukan penyedotan dengan mesin.
"Kalau dilihat memang padi masih hijau. Namun kerdil-kerdil. Namun banyak anggota Subak yang areal persawahanya jauh dari areal aliran sungai terpaksa merelakan areal persawahannya kekeringan," jelasnya.
Pihaknya mengaku kekeringan terjadi karena tanggul di aliran Tukad Yeh Penet jebol sehingga air tidak ada yang mengalir ke Subak Penarungan.
Akibat kejadian itu, Suka juga belum mengetahui kapan akan diperbaiki dan bisa mengalirkan air ke subak Penarungan.
"Kalau kerusakan itu ranah BWS Bali Penida. Namun untuk bencana ini kita juga akan berkoordinasi dengan pemerintah," imbuhnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.