Puri Peguyangan Berduka

Digelar dengan Ngaben Ngewangun, Pelebon AA Sagung Istri Parcinti di Puri Peguyangan Hari Ini

Upacara palebon Anak Agung Sagung Istri Parcinti di Denpasar, akan diiringi oleh Tari Baris Katekok Jago

Penulis: Ida Bagus Putu Mahendra | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Tribunbali/Putu Honey Dharma Putri W
Prosesi Pelebon Puri Peguyangan Hari Ini Manah Toya Ning - Digelar dengan Ngaben Ngewangun, Pelebon AA Sagung Istri Parcinti di Puri Peguyangan Hari Ini 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Upacara palebon Anak Agung Sagung Istri Parcinti, istri dari Anak Agung Ngurah Gede Widiada akan berlangsung dengan Ngaben Ngewangun.

Hal ini disampaikan Anak Agung Ngurah Bagus Wirayasa, Ketua Panitia acara yang sekaligus adik kandung dari Anak Agung Ngurah Gede Widiada.

Gung Wirayasa mengatakan, Ngaben Ngewangun merupakan upacara ngaben dengan tingkat tertinggi.

Sehingga, dalam pelaksanaanya, terdapat sedikit perbedaan dengan upacara ngaben pada umumnya.

Baca juga: Prosesi Pelebon Puri Peguyangan Hari Ini Manah Toya Ning, Adanya Penutupan Jalan Sementara

“Karena ini acaranya ngewangun, tentu prosesinya berbeda dengan acara ngaben seperti biasanya. Artinya ada tingkat upakaranya lebih tinggi,” ungkapnya kepada Tribun Bali, Kamis 10 Agustus 2023.

Dalam prosesnya, kata Gung Wiriyasa, akan diiringi oleh Tari Baris Katekok Jago.

Informasi yang dihimpun Tribun Bali, penari Baris Katekok Jago mengenakan pakaian loreng.

Tujuannya, guna mengantarkan arwah ke tempat semula.

“Dalam hal proses pengabenan, ini (Ngaben Ngewangun) yang utama. Kita mungkin pernah menyaksikan acara dari puri-puri, ada Katekok Jago,” jelasnya.

Ingin tampil sederhana, Bade yang akan membawa jenazah Anak Agung Sagung Istri Parcinti dikatakan tak bertumpang.

Gung Wirayasa mengatakan, Pelebon Anak Agung Sagung Istri Parcinti akan dilangsungkan, Jumat 11 Agustus 2023.

Puncak acaranya, dijadwalkan sekitar pukul 12.00 Wita.

Kendati puncak acara yakni perjalanan bade ke setra, Gung Wirayasa mengatakan proses upacara telah berlangsung sejak pukul 04.00 Wita.

Pada dini hari, pihak keluarga akan menggelar proses “ngutang pering”.

Proses ini, membawa sarana upakara yang berkaitan dengan upacara itu ke kuburan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved