WNA Berulah di Pura Goa Raja

Kasus Perusakan Pura Goa Raja oleh Turis Korsel, Ada CCTV Tapi Jina Yoan Tak Terpantau Petugas

perusakan Pura Goa Raja Besakih oleh turis Korea Selatan, Guide luar cukup mengantar sampai gerbang depan candi pura

Saiful Rohim
Suasana sekitar area Pura Goa Raja pasca pengrusakan yang dilakukan oleh WNA Korea, Senin - Kasus Perusakan Pura Goa Raja oleh Turis Korsel, Ada CCTV Tapi Jina Yoan Tak Terpantau Petugas 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kepala Satpol PP Provinsi Bali, Dewa Nyoman Rai Dharmadi menilai kasus perusakan Pura Goa Raja Besakih oleh turis Korea Selatan, Jina Youn (41) terjadi karena Badan Pengelola Besakih dan pemandu lokal kecolongan.

Ia sebut ada unsur kelalaian dalam peristiwa ini.

“Inilah mungkin kelalaian. Kalau warga negara asing (WNA) itu datang sendiri tentu mereka kecolongan kenapa dia bisa datang sendiri ke pura? Padahal wisatawan tidak boleh masuk ke pura sampai merusak,” ujarnya, Kamis 10 Agustus 2023.

Ia mengatakan, Jina Youn datang ke Pura Goa Raja seorang diri dan tak terpantau oleh petugas.

Baca juga: VIRAL Perusakan Pura Goa Raja Besakih, Satpol PP Bali Sebut Pengelola Besakih Kecolongan

"Jadi kan ada yang salah di sini artinya kurang pengawasan oleh guide lokal atau petugas (badan pengelola, red) lokal di sana,” kata Dewa Nyoman Rai Dharmadi.

Selanjutnya ia minta harus ada petugas yang berjaga di setiap pura yang dikunjungi wisatawan.

Pendampingan wisatawan saat memasuki kawasan suci sangat penting dilakukan.

Wisatawan kadang tak paham apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan di area pura, termasuk pemakaian busana adat.

Untuk antisipasi, harus ada komitmen oleh petugas di pura tersebut.

Terlebih sudah terdapat CCTV di beberapa titik, seharusnya sudah terpantau.

Guide luar cukup mengantar sampai gerbang depan candi pura.

Saat wisatawan masuk ke pura, sudah menjadi tanggungjawab guide lokal.

“Yang menjadi persoalan kenapa yang bersangkutan bisa masuk pura tanpa sepengetahuan guide lokal di sana atau pengelola di sana. Pura Goa Raja kan suasananya kalau tidak ada upacara landai saja tapi kan terpantau ada CCTV di sana. Kami bukan menyalahkan badan pengelola, pengawasannya kecolongan,” papar dia.

“Ini kan dia sendiri nyelonong ke pura, ini kecolongan makanya perlu memang kesigapan kawan-kawan dari guide lokal selalu bisa memantau hal-hal seperti ini dijadikan pengalaman,” demikian sambungnya.

Di sisi lain, Satpol PP pada tahun 2023 ini sudah menangani lima wisatawan yang berulah di tempat suci.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved