Music Zone

Tiga Band Indie Bali Soulfood, Matilda, Astera Berkolaborasi Dalam Regenerasi Bernyali

Tiga band indie Bali, Soulfood, Matilda, dan Astera berkolaborasi membuat album bertemakan humanis.

Tribun Bali/Ni Luh Putu Wahyuni Sari
Tiga band indie Soulfood, Matilda, dan Astera saat jumpa media terkait perilisan album kolaborasinya. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Tiga band indie Bali, Soulfood, Matilda, dan Astera berkolaborasi membuat album bertemakan humanis.

Dalam waktu enam bulan album tersebut pun selesai.

Matilda Cosmotopian, Astera dengan lagu Better Days dan Soulfood menelurkan sebuah karya yang diberi judul Amesigenalew. 

Baca juga: Video Klip Musisi Album Anthology 50th Anniversary God Bless Tampilkan Pemandangan dan Alam Bali

Tidak hanya membuat karya, dalam enam bulan tersebut, band indie ini juga menggelar workshop tentang manajemen, pemasaran serta teknis dalam rekaman. 

Termasuk berfokus pada penulisan press release, dengan bimbingan dari para ahli seperti Deny Surya, Kristian Dharma, dan Mas Goen.

"Menciptakan karya mereka punya cara masing-masing, tapi yang ribet  bagaimana mendistribusikan karya. Hanya bagaimana membangun marketing entreprenuer, hari ini tidak bisa main band doang bisa main yang lain."

Baca juga: Music Zone: Menuju Album Penuh, Ketika Petir Menyambar Rilis Bukan Pemenang Biasa

"Buat press rilis dan networking ke media dan cari referensi terus," ungkap, Dadag SH Pratono, selaku Program Leader dan produser program Regenerasi Bernyali Selasa 15 Agustus 2023.

Musisi yang juga Gitaris Navicula ini mengatakan betapa pentingnya jaringan komunitas.

Ia mencontohkan Navicula yang berhasil bertahan lebih sari dua dekade karena gaya marketing entreprenuer yaitu dari komunitas ke komunitas yang lain. 

Baca juga: Music Zone: Menuju Album Penuh, Ketika Petir Menyambar Rilis Bukan Pemenang Biasa

 "Komunitas itu membangun sel-sel masing- masing. Akhirnya melihat dengan bahasa entreprenuer dan networking ada komunitas nongkrong. Bahasa saya  berkawan itu bagaimana berkawan harus ada sikap mencari tahu itu bagian attitude," terangnya

Dalam program ini ada Saylow bertindak sebagai project manager, Kristian Dharma sebagai co-producer, Eli bertanggung jawab atas konten visual, dan Bayu membangun seluruh elemen visual yang menjadi kunci kesuksesan dari awal hingga sekarang. 

Meskipun memiliki keterbatasan anggaran, semangat untuk berkarya tidak pernah padam, seperti yang diungkapkan oleh Dadang SH Pranoto, "Meski budget kecil, tetapi gaas terus." tegasnya. 

Baca juga: Dumbleed Lepas Album Debut Losing Game

Seiring dengan perjalanan ini, para musisi telah menunjukkan produktivitas yang luar biasa. 

Saylow, yang aktif dalam project management dan tur, menciptakan alternatif baru yang memicu regenerasi dalam musik Bali.

"Kendalanya selalu di produksi, biaya produksi, equipment, dll. Sebelumnya musisi secara refrensi sudah mengakses internet. Tetapi dalam perjalanan musik, biasanya stagnan, ada hal-hal yang tidak biasa terpecahkan."

Baca juga: Dumbleed Lepas Album Debut Losing Game

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved