Berita Bali
Pemulung Anggota Komunitas Plastic Bank Dapat BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan
Plastic Bank merayakan terkumpulnya 50 juta kilogram plastik di Indonesia.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Plastic Bank merayakan terkumpulnya 50 juta kilogram plastik di Indonesia.
Plastic Bank merupakan sebuah perusahaan sosial yang memiliki misi untuk mencegah polusi plastik di laut dan mengurangi kemiskinan dengan memberdayakan komunitas pengumpul plastik.
David Katz selaku Pendiri Plastic Bank mengatakan para pengumpul plastik atau pemulung yang terpilih akan mendapatkan bantuan sosial sesuai dengan kebutuhan mereka masing-masing sehingga mereka dapat meningkatkan kesejahteraan hidupnya serta orang-orang terdekat.
Baca juga: Pemuliaan Lingkungan Hidup, Tantangan Sampah Plastik dalam Tradisi Sesaji di Bali
“Anggota komunitas kami adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang telah menciptakan dampak positif bagi lingkungan dan planet kita dengan cara mengumpulkan plastik daur ulang dan mencegah polusi plastik di lingkungan dan lautan,” jelas, Katz pada, Senin 21 Agustus 2023.
Lebih lanjut Katz mengatakan nantinya para pengumpul plastik atau pemulung ini yang telah menjadi anggota komunitas akan diberikan bantuan seperti kendaraan bermotor, laptop, beasiswa sekolah, paket beras, dukungan finansial untuk pengembangan usaha warung atau kebutuhan lainnya.
Baca juga: Bentara Budaya Bali Gelar Workshop Plastikology Gandeng Made Bayak, Ajak Olah Limbah Plastik
“Plastic Bank Indonesia yang secara kolektif telah mengumpulkan 50 juta kilogram plastik. Jumlah ini setara dengan 2,5 miliar botol plastik sekali pakai, berkontribusi terhadap pencegahan pencemaran lingkungan dan lautan."
"Sejak 2019, Plastic Bank Indonesia telah bermitra dengan 230 komunitas pengepul dan memberdayakan 13.900 anggota pengumpul plastik dengan memberikan peningkatan pendapatan, serta akses terhadap BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan,” imbuhnya.
Baca juga: Kunjungan ke Patas Buleleng, Luhut Akan Buat Kebijakan Pembuatan Plastik dari Rumput Laut
Sebagai salah satu negara penyumbang polusi plastik di laut terbesar di dunia, Katz menilai bisnis kecil maupun besar dituntut untuk bertanggung jawab atas polusi plastik yang dihasilkan dan bersama-sama mencari solusi untuk mengatasi masalah ini.
Menurut penelitian, Indonesia menempati urutan kelima di antara penghasil polusi plastik di lautan dunia, dengan menghasilkan 7,8 juta ton sampah plastik setiap tahunnya, dimana 4,9 juta ton di antaranya tidak dikelola dengan baik.
Sementara itu, terdapat 3,7 juta pemulung yang hidup di bawah garis kemiskinan. Melalui Impact Program Plastic Bank, perusahaan dapat berkontribusi dan bertindak sebagai katalis untuk menciptakan perubahan positif baik secara lingkungan, sosial dan ekonomi.
Program ini turut mendukung tercapainya tujuan Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola ESG sekaligus membantu mengurangi kemiskinan di kalangan komunitas pengumpul plastik di Indonesia. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.