Berita Bali
Polusi Udara Jakarta, Dispar Harapkan Pekerja WFH Datang, Silakan Work from Bali
polusi udara di DKI Jakarta, Bali digadang-gadang menjadi tempat yang dipilih untuk berlibur di tengah parahnya polusi udara di Jakarta
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Kenaikan okupansi terjadi, namun tidak signifikan.
“Ada pengaruh, tapi tidak signifikan. Dia (warga ibukota) kan tidak menetap. Mereka berlibur. Lebih baik dia berlibur di Bali. Udaranya masih lebih bagus daripada ibu kota," katanya, Selasa.
Kenaikan okupansi ini, dikatakannya, mulai terjadi sejak awal Juli lalu. Ketidaknyamanan warga di ibu kota diakuinya akan membuat mereka pergi ke Bali.
Tidak hanya Bali, beberapa daerah lainnya juga menjadi sasaran tempat berlibur sementara untuk bebas dari hiruk pikuk kota besar.
Bali sendiri, menurutnya, tentu akan mendukung perpindahan tersebut jika dari sisi berlibur.
Namun jika perpindahan bersifat permanen dan membuat penuh, tentu tidak akan baik untuk Bali karena akan menjadi beban.
Sementara itu, berdasarkan data dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai tampak pada Juli jumlah penumpang domestik melejit.
Tercatat penumpang di Bandara Ngurah Rai mencapai 483.339 penumpang datang dan 510.259 penumpang berangkat sehingga total melayani 993.598 penumpang.
Sementara catatan Bandara Ngurah Rai pada Juni yaitu melayani 909.341 penumpang domestik.
Adapun rinciannya yaitu 463.549 penumpang datang dan 445.792 penumpang berangkat.
Dari data tersebut tampak jumlah penumpang domestik pada Juli lebih banyak dibanding Juli.
Jakarta menjadi rute domestik tersibuk dengan jumlah 508.375 penumpang selama Juli.
Demikian pada Juni jumlah penumpang rute Jakarta-Denpasar yaitu 459.887 penumpang. (sar)
Tiga Opsi Tekan Polusi
KEPALA Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Isnawa Adji mengungkapkan tiga opsi metode yang bisa ditempuh untuk menekan polusi udara di DKI Jakarta.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.