Berita Jembrana
38 Banjar di Empat Kecamatan Berpotensi Kekeringan, Alami Debit Air Menurun Dampak El Nino
38 Banjar di Empat Kecamatan Berpotensi Kekeringan *Alami Debit Air Menurun Dampak El Nino
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Fenty Lilian Ariani
Rata-rata mengalami debit air menurun serta sebagian besar tak memiliki bak penampungan air.
"Kita data lagi untuk mengetahui kondisi riil saat ini," ungkapnya.
Disinggung mengenai upaya penanganan atau solusi untuk ribuan KK yang terancam terdampak kondisi ini, Agus Artana menyebutkan pihaknya sudah merencanakan suplai air bersih sesuai kebutuhan warga.
"Suplai air bersih jika dibutuhkan. Untuk sementara ini air bersih yang sudah disitribusikan 20 ribu liter lebih di kawasan Kelurahan Pendem. Di wilayah ini juga terdampak dan mengalami penurunan debit air," jelasnya.
Dia mengimbau, kepada masyarakat yang memang membutuhkan air berish agar segera melapor atau menginformasikan kondisi tersebut lewat aparat desa setempat untuk dilanjutkan ke BPBD Jembrana.
Semua kebutuhan diupayakan dipenuhi.
"Jika dibutuhkan, kami siap supplai air bersih ke lokasi yang dibutuhkan," tandasnya.
BMKG Prediksi Musim Kemarau Hingga November
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Jembrana, I Made Sapta Budiarta mengatakan, sejak awal musim kemarau tahun ini, pihaknya telah menyalurkan sedikitnya 22.750 liter air bersih.
Jumlah tersebut disalurkaan di wilayah Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana.
"Kita sedang pendataan desa/kelurahan yang berpotensi kekurangan air bersih," katanya.
Dia menyatakan, menurut hasil rapat yang dilakukan di Pemprov Bali, BMKG memprakirakan musim kemarau bakal berlangsung hinga November mendatang.
Kemungkinan akhir November atau awal Desember, musim hujan bakal dimulai.
"Sesuai keterangan BMKG waktu rapat seperti itu. Semoga saja tidak terjadi, karena kemarau panjang bakal sangat terdampak untuk di wilayah yang berpotensi kekeringan," harapnya.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.