Sponsored Content

Kakao Jembrana Menuju Dunia, 40 Delegasi Negara Kunjungi Kebun Kakao Desa Ekasari Jembrana

40 Delegasi Negara Kunjungi Kebun Kakao Desa Ekasari Jembrana Kakao Jembrana Menuju Dunia

Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Fenty Lilian Ariani
ist
40 Delegasi Negara Kunjungi Kebun Kakao Desa Ekasari Jembrana 

TRIBUN-BALI.COM - Delegasi 40 Negara luar bakal berkunjung ke Kabupaten Jembrana bulan depan.

Rencananya, mereka akan menyempatkan diri datang mengunjungi kebun Kelompok Tani Kakao Merta Abadi yang terletak di Desa Ekasari Kecamatan Melaya, serangkaian acara Indonesia international cocoa conference (IICC) 16 September 2023 mendatang.

Dalam acara tersebut, juga diagendakan penandatanganan prasasti dari Dewan Kakao Internasional.

Untuk menyambut kedatangan delegasi dari negara bagian benua Eropa, Asia hingga Afrika, Pemkab Jembrana terus melakukan persiapan.

Bahkan, Bupati Jembrana, I Nengah Tamba juga sudah mendampingi tim Advance dari Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian RI serangkaian Hari Kakao Indonesia Jumat 25 Agustus 2023.

Untuk diketahui, keunggulan biji kakao Jembrana yang sudah mendunia tentunya menjadi daya tarik kedatangan para delegasi itu.

Apalagi karena kualitasnya diakui, kakao Jembrana juga sempat diganjar penghargaan tingkat nasional oleh Dewan Kakao Indonesia.

Diharapkan, tagline Kakao Jembrana Menuju Dunia itu nantinya mampu meneguhkan Jembrana sebagai Kota Kakao.

Bupati Jembrana, I Nengah Tamba mengatakan, acara serangkaian Hari Kakao Indonesia itu sangat penting bagi perkembangan kakao di Jembrana.

Terlebih dengan tagline acara "Kakao Jembrana menuju dunia”bakal semakin membuat petani dan masyarakat bersemangat untuk mewujudkan branding Kabupaten Jembrana sebagai kota kakao.

"Tentu acara ini peluang dan kesempatan yang mesti diambil petani kakao Jembrana yang juga akan berimbas kepada mereka. Kita persiapkan dengan baik, karena rencananya ada sekitar 40 delegasi dari berbagai Negara yang melakukan kunjungan lapangan ke Jembrana," katanya bersemangat.

Dia mengakui, untuk menumbuhkan semangat para petani, pemerintah harus hadir untuk menenuhi kebutuhan mereka.

Salah satunya adalah bibit kakao yang unggul.

Apalagi, pihaknya menargetkan  setiap rumah tangga petani ada tanaman Kakao di Desa Ekasari. Selain bibit, dukungan berupa fasilitas sudah mulai dibangun.

"Bibit itu kita butuhkan untuk ditanam dan dibagikan kepada petani. Sementara pembenahan sektor hulu ke hilir sedang dibangun rumah bersama produksi kakao atau factory sharing yang ditarget rampung pada akhir tahun 2023. Jadi semuanya terintegrasi," jelasnya. 

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved