Berita Bangli

Farid Akui Sulit Temukan Sampah di Desa Wisata Penglipuran

Wisatawan yang berkunjung ke Desa Wisata Penglipuran diajak ikut berpartisipasi menjaga kebersihan desa.

Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Fenty Lilian Ariani
Muhammad Fredey Mercury
Farid saat menyerahkan sampah anorganik di Front Office Desa Penglipuran, untuk ditukar voucher tiket masuk gratis 

Sebab tidak hanya berwisata, para wisatawan juga mendapatkan edukasi mengenai pengelolaan sampah di desa. 

"Kedepannya harapan kami dengan adanya program ini, kepariwisataan di desa Wisata Penglipuran bisa berkelanjutan serta dinikmati generasi selanjutnya," ujar dia.

Program 'We Care Penglipuran' melibatkan wisatawan. Secara teknis, Sumiarsa menjelaskan, wisatawan yang beruntung akan diberikan kantong sampah ramah lingkungan, saat membeli tiket. 

Kantong sampah tersebut akan dibawa masuk ke areal desa. Wisatawan bisa memungut sampah yang berada di areal desa.

"Ketika kantong sudah penuh dengan sampah anorganik bisa ditukar ke front office. Nanti tim kami akan memberikan reward berupa satu voucher tiket masuk gratis, yang berlaku selama tiga bulan," jelasnya. 

Dalam satu hari Desa Penglipuran memberikan empat kantong sampah. Seluruhnya dibagi ke setiap pintu masuk dan disesuaikan dengan waktu ramainya kunjungan. Ia mencontohkan untuk di pintu masuk utama, satu kantong sampah dibagikan diatas jam 10.00 wita.

"Ini berlaku setiap hari. Sampah yang dikumpulkan wisatawan harus penuh untuk bisa ditukarkan voucher," ucapnya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved