Berita Bali

PJ Gubernur Bali Diisi Stafsus Mendagri Sang Made, Wayan Koster: Kita Tunggu Saja!

Presiden juga disebut telah memutuskan nama-nama Pj Gubernur tersebut. Diantaranya di antaranya Pj Gubernur Bali Irjen Sang Made Mahendra Jaya.

Instagram @smahendrajaya89
Irjen Pol Sang Made Mahendra Jaya 

IRJEN Pol Sang Made Mahendra Jaya lahir pada 3 Juli 1966 di Singaraja, Bali. Dikutip dari Wikipedia, adalah seorang perwira tinggi Polri yang saat ini menjabat sebagai Staf Khusus Mendagri Bidang Keamanan dan Hukum.

Ia menikah dengan drg Ida Setiawati dan memiliki dua orang anak bernama Sang Ayu Heninda Lestari dan Sang Made Satria Damara. Sang Made Mahendra Jaya, lulusan Akpol 1989 ini berpengalaman dalam bidang reserse. Jabatan terakhir jenderal bintang dua ini adalah adalah Widyaiswara Utama Tk.I Sespim Lemdiklat Polri.

Beberapa jabatan yang pernah ia emban diantaranya, Kapolsekta Tamate Polres Kupang (1992), Kapolsekta Tamalate Poltabes Ujung Pandang (1997), Wakasat Reskrim Poltabes Ujung Pandang (1999), Kasat Serse Poltabes Ujung Pandang (2000), Wakapolres Pangkep Polda Sulsel (2001), Kasat IV Ditreskrim Polda Sulsel (2003), Penyidik Madya Unit V Dit. III/Tipikor dan WCC Bareskrim Polri (2004), Kapolres Nunukan Polda Kaltim (2007), Kapolres Paser Polda Kaltim (2008), Wakapoltabes Samarinda Polda Kaltim (2008), Penyidik Utama Tk. III Dit III/Tipidkor Bareskrim Polri[1] (2010), Dirreskrimsus Polda Bengkulu (2011), Kasubdit I Dittipideksus Bareskrim Polri (2014), Dirreskrimum Polda Bali (2016), Kasetum Polri (2018), Staf Khusus Mendagri Bidang Keamanan, Hukum dan Pengawasan (2019), Widyaiswara Utama TK I Sespim Lemdiklat Polri (2020) dan Staf Khusus Mendagri Bidang Keamanan dan Hukum (2022). (sar)

 

Lanjutkan Program yang Sudah Digariskan

MASA jabatan Gubernur Bali, Wayan Koster bersama Wakil Gubernur Bali, Tjok Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) berakhir 5 September 2023. Setelah itu, Provinsi Bali akan dipimpin oleh Penjabat (Pj) Gubernur hingga Pilkada serentak pada November 2024. Oleh karena itu, siapapun yang menjadi Pj Gubernur Bali, diharapkan mampu melaksanakan program pembangunan yang telah digariskan Gubernur Koster dengan visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana Menuju Bali Era Baru”.

Terlebih, Gubernur Koster selama 5 tahun kepemimpinannya telah mencapai berbagai pembangunan Bali yang ditandai dengan 44 Tonggak Peradaban Penanda Bali Era Baru. Dimana, 44 Tonggak Peradaban ini bersifat komprehensif, menyangkut tiga hal yang fundamental, yaitu alam, manusia dan budaya Bali.

Rektor Universitas Warmadewa (Unwar), Prof Dr Ir I Gde Suranaya Pandit MP berharap Pj Gubernur Bali harus melaksanakan dan melanjutkan program pembangunan yang telah dilakukan Gubernur Koster. Hal ini penting agar pembangunan Bali yang meliputi 3 aspek, yaitu manusia, alam, dan kebudayaan terus berlanjut demi masa depan Bali hingga 100 tahun ke depan yang telah dirancang. Apalagi, 44 tonggak ini merupakan capaian pembangunan dari lima program prioritas, yaitu bidang pangan, papan dan sandang, kesehatan dan pendidikan, jaminan sosial ketenagakerjaan, adat agama tradisi dan seni budaya, dan pariwisata yang didukung dengan pembangunan infrastruktur yang terkoneksi dan terintegrasi.

Selain itu, Prof Pandit juga berharap agar Pj Gubernur Bali nanti visioner untuk mewujudkan Bali sebagai benteng budaya dan benteng pangan melalui desa adat dan subak. Sehingga bisa mewujudkan Bali sebagai daerah pariwisata berkelanjutan. Apalagi, Bali telah memiliki UU No 15 Tahun 2023 tentang Provinsi Bali. Pj Gubernur Bali harus dapat melanjutkan perjuangan UU Provinsi Bali tersebut, khususnya pasal 8 ayat 2 dan 3. Sehingga, tahun 2024 desa adat dan subak sudah menerima bantuan dana dari Pemerintah Pusat untuk kesejahteraan krama Bali.

“Siapapun yang akan menjadi Pj Gubernur Bali nanti harus mampu membawa Bali lebih maju ke depan dengan mempertahankan dan mengkonservasi hal-hal yang bersifat unik, spesifik, dan karakteristik yang dimiliki Bali. Kalau itu tidak bisa dipertahankan, tentunya wisatawan tidak akan mungkin datang lagi ke Bali. Sehingga, pondasi-pondasi yang telah digariskan oleh Gubernur kita, Bapak Wayan Koster mesti dilaksanakan dan dilanjutkan oleh Pj Gubernur nantinya,” tandas Prof Pandit.

Khusus di bidang pendidikan, Prof Pandit berharap Pj Gubernur Bali mesti melanjutkan program-program di bidang pendidikan oleh Gubernur Koster menuju SDM Bali yang unggul. Bahkan, Unwar sebagai salah satu perguruan tinggi swasta terbaik di Bali akan mendukung program Pemerintah Bali, terutama bidang budaya dan pendidikan.

Unwar akan membentuk mata kuliah ajar, yaitu ekowisata (eco tourism) di seluruh Prodi yang ada di Unwar. Menurutnya, ekowisata menjadi salah satu hal yang penting dan relevan untuk dikembangkan menuju masa depan Bali 100 tahun ke depan, sesuai dengan Haluan Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun Bali Era Baru 2025-2125 yang dikonsepkan oleh Gubernur Koster.

Sementara itu, Bakal Calon anggota DPD RI, Niluh Djelantik berpesan dengan PJ Gubernur Bali nantinya agar PJ Gubernur lebih bisa mendengarkan saran atau masukan dari masyarakat.

“Untuk Pj Gubernur Bali yang nantinya akan menjabat please listen to us. Jadi kalau kan menyampaikan masukan, dengarkan. Ini bukan sebuah kritikan ataupun niat untuk merendahkan satu sama lainnya, tapi sebagai bagian dari rakyat Bali yang peduli. Jadi kalau mbok niluh kasih masukan, mengkritik simply listen. Siapapun Pj nya. Dan untuk Pak Koster salam sayang dari Niluh Djelantik,” kata Niluh. (sar)

 

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved