Bertahun-tahun Mangkrak, Proyek PPI Senilai Rp 18 Miliar Tenggelam di Laut

SEMARAPURA,TRIBUN-BALI.COM - Proyek PPI (Pangkalan Pendaratan Ikan) di pesisir Pantai Karangdadi, Desa Kusamba ternyata hilang diterjang ombak.

Sisa-sisa bangunan dari proyek senilai Rp18 Miliar itu, bahkan sudah tenggelam di laut.

Pesisir Pantai Karangdadi sudah tampak berbeda dari tahun 2021 silam.

Pesisir pantai berpasir hitam itu sudah menyempit.

Tanggul sudah dibangun tahun lalu, untuk mengantisipasi abrasi yang kian parah.

Sebelumnya lokasi ini, terkenal karena menjadi lokasi pembangunan PPI (Pangkalan Pendaratan Ikan) pertama di Klungkung. Namun bangunan PPI tersebut sudah tidak tampak lagi.

Mulai dari gapura yang menjadi pintu masuk PPI sudah hilang, demikian halnya padmasana yang sebelumnya tertimbun pasir pantai juga tidak ada lagi.

Sementara bangunan kantor, tower, hingga bangunan utama yang bertahun-tahun mangkrak juga sudah hilang.

Hanya ada sisa puing-puing bangunan itu berupa pancang beton dan itupun sudah tenggelam di laut. Posisinya sekitar 50 meter dari pesisir pantai.

"Bangunan itu (PPI) sudah lama hilang, mungkin lebih dari setahunan. Itu sisa-sisa bangunannya, sudah menjadi laut," ungkap warga setempat, Komang Radi (45) sembari menunjuk beton yang sudah tenggelam di laut, Selasa, 5 September 2023.

Beton itu sesekali muncul di permukaan, sesekali tenggalam.

Hanya itu yang tersisa dari proyek yang berpotensi menjadikan Klungkung sebagai pusat pasar ikan selayaknya Kedonganan. 

"Di sini dulu rencananya jadi pusat pendaratan ikan, ada gedung pembuatan es juga. Tapi sekarang sudah hilang semua. Sampai beton tempat mancing (breakwater) juga hilang," ujar Radi yang mengaku sempat ikut sebagai pekerja, saat proyek PPI baru dibangun.

Baca juga: ISI Denpasar Garap Drama Tari Dewa Mesraman dan Beri Pelatihan Bahasa Inggris

Andaisaja PPI itu tidak mangkrak dan beroperasi, akan memberikan dampak pada perekonomian warga setempat.

Namun sejak berdiri, PPI di Dusun Karangadadi belum pernah beroperasi.