Pilpres 2024

Kronologi ‘Pecahnya’ Koalisi Perubahan, Anies Baswedan Ungkap Fakta-Fakta Baru, Benarkan Soal Surat?

Anies Baswedan akhirnya buka-bukaan soal kronologi ‘pecahnya’ koalisi Perubahan usai deklarasi wakil presiden dirinya

Istimewa
Ketum NasDem Surya Paloh memeluk Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) saat deklarasi pasangan Bacapres dan Bacawapres di Hotel Majapahit Surabaya, Sabtu (2/9). Kronologi ‘Pecahnya’ Koalisi Perubahan, Anies Baswedan Ungkap Fakta-Fakta Baru, Benarkan Soal Surat? 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Calon presiden dari Partai Nasdem, Anies Baswedan akhirnya buka-bukaan soal kronologi ‘pecahnya’ koalisi Perubahan usai deklarasi wakil presiden dirinya.

Seperti diketahui, Anies Baswedan resmi memilih Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai wakil presiden di Pilpres 2024 mendatang.

Hal ini membuat Partai Demokrat meradang, mengingat Partai yang dibentuk oleh SBY ini sempat mendukung pasangan calon Anies AHY.

Bahkan, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku pihaknya seperti kena prank oleh Anies.

Baca juga: Pilih Anies Baswedan Cak Imin, Lalu Ditinggal Demokrat, NasDem Disebut Rugi oleh Media Asing

Dalam acara Mata Najwa pada Senin (4/9/2023) lalu, Anies Baswedan bersama Cak Imin meluruskan sejumlah kabar miring seputar perbedaan pandangan Partai NasDem dan Partai Demokrat, termasuk tudingan pengkhianatan.

Anies Baswedan membeberkan apa yang sebenarnya terjadi beberapa hari sebelum dirinya dan Muhaimin resmi mendeklarasikan diri sebagai pasangan capres dan cawapres.

"Mulai terjadi perbedaan pada Senin, 28 Agustus 2023 dan puncaknya pada Selasa, 29 Agustus 2023,”

“Perbedaan tersebut terkait pencalonan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai calon wakil presiden yang akan mendampingi Anies sebagai calon presiden," kata Anies.

Baca juga: Dibujuk PKS Tetap Bersama Dukung Anies Baswedan, Demokrat: Kali ini Kita Tak Bisa Bersama

Anies menuturkan, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menilai kalau Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh tidak setuju jika AHY yang menjadi cawapres.

Di sisi lain, kata Anies, Surya Paloh tidak menolak opsi AHY menjadi cawapres.

Hanya saja, Surya Paloh tidak mau terburu-buru mengambil sikap.

Surya Paloh pun, lanjut Anies, tidak melarang bila Partai Demokrat keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan bila tidak terima keputusan bersama itu.

Baca juga: Deklarasi Anies Baswedan Cak Imin, PKS Pastikan Setia Bersama Koalisi Perubahan

Ilustrasi - Surya Paloh disebut telah memilih Cak Imin sebagai bakal Cawapres Anies Baswedan
Ilustrasi - Surya Paloh disebut telah memilih Cak Imin sebagai bakal Cawapres Anies Baswedan (Tribunnews/Wahyu Gilang Putranto)

Dalam kesempatan itu, Anies Baswedan juga menepis tudingan SBY yang mengatakan dirinya sudah mengkhianati Partai Demokrat.

"Ada beberapa fakta yang harus disampaikan, agar semua permasalahan tersebut jelas."

Dia menyampaikan begitu menghormati Presiden ke-6 RI itu.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved