Pilpres 2024

Kronologi ‘Pecahnya’ Koalisi Perubahan, Anies Baswedan Ungkap Fakta-Fakta Baru, Benarkan Soal Surat?

Anies Baswedan akhirnya buka-bukaan soal kronologi ‘pecahnya’ koalisi Perubahan usai deklarasi wakil presiden dirinya

Istimewa
Ketum NasDem Surya Paloh memeluk Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) saat deklarasi pasangan Bacapres dan Bacawapres di Hotel Majapahit Surabaya, Sabtu (2/9). Kronologi ‘Pecahnya’ Koalisi Perubahan, Anies Baswedan Ungkap Fakta-Fakta Baru, Benarkan Soal Surat? 

Menurut Anies, SBY merupakan panutannya yang sudah mengabdi kepada Negeri Indonesia selama 10 tahun.

“Sebenarnya saya tidak ingin menanggapi secara detail ini semua. Saya sangat hormat kepada pak SBY,”

“Beliau (SBY) adalah panutan, beliau adalah presiden, sudah mengabdi 10 tahun, beliau adalah teladan,” tambah Anies.

Terkait soal surat yang meminta AHY sebagai wakil presidennya di Pilpres 2024 mendatang, Anies Baswedan meluruskan apa yangs ebenarnya terjadi.

Foto bersama capres Anies Baswedan dan cawapres Muhaimin Iskandar (Cak Imin) di Surabaya.
Foto bersama capres Anies Baswedan dan cawapres Muhaimin Iskandar (Cak Imin) di Surabaya. (Instagram @aniesbaswedan)

Kata Anies, itu bukan surat yang untuk dipertontonkan. Anies kemudian menjelaskan pangkal alasan adanya surat tersebut.

Anies mengatakan pada Jumat (25/8), utusannya di Tim 8 mendatanginya dan membicarakan soal rencana Demokrat untuk menarik utusan di tim tersebut.

"Hari Jumat, utusan saya di Tim 8 datang dan menyampaikan bahwa 'Pak Anies ini utusan dari Demokrat mungkin akan ditarik,”

“Kenapa? Karena tugas yang diembankan kepada mereka tidak terlaksana."

Anies kemudian bertanya, apa yang bisa dilakukannya ketika itu. Utusan itu, kata Anies, menginginkan ada pernyataan langsung bahwa AHY adalah opsi cawapres yang tersedia.

"Mereka meminta bahwa benar Anies menyampaikan pilihan yang ada adalah AHY dan itu sudah saya katakan kepada NasDem sejak Juni, kepada PKS sejak Juni, kepada Demokrat juga,”

“Tapi mereka bilang tidak mungkin mendatangkan saya, jadi mereka minta ada sesuatu yang tertulis, yang bisa ditunjukkan," katanya.

Anies pun kemudian memutuskan untuk menulis di sebuah kertas. Menurutnya, tulisan itu dilakukan spontan dan tidak disiapkan.

"Jadi saya tulis, kalau itu dipersiapkan, pasti kita disiapkan diketik yang rapi, sebagai surat resmi,”

“Ya sudah, saya tulis, bahwa sekadar diberikan kepada utusan Demokrat," kata dia.

 

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Anies Ungkap Rentetan Peristiwa 'Pecah Kongsi' dengan Demokrat: Puncaknya Terjadi Selasa 28 Agustus

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved